“Untuk Bakal Benih Kini Petani Tangkarkan Kedelai Varietas Unggul Dena Tahan Naungan”
Sunday, 23rd June, 2019 | 867 Views

 

SELUAS TIGA HEKTARE lahan milik para petani yang tergabung pada Kelompok Tani Karya Tani saat ini ditanami kedelai varietas unggul Dena-1. Kedelai Dena-1 ternyata cocok ditanami di lahan kawasan hutan atau perkebunan yang banyak ditumbuhi pohon besar yang berdaun lebat yang naungannya hingga 50 persen.

         “Betul sekali bahwa kini para petani di desa kami tertarik menanam kedelai varietas unggul baru Dena-1. Kedelai jenis inimempunyai daya tahan terhadap naungan pepohonan. Hasil dari budidaya ini akan dijadikan bakal benih untuk tanam mendatang. Kami sudah mendaftarkan ini dengan label putih,” demikian keterangan Ketua Kelompok Tani Karya Tani Iing Suhendar kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di ladang mereka di Desa Citalahab, Kec. Banjar, Kab. Pandeglang, Provinsi Banten, baru-baru ini. Ia didampaingi oleh Penyuluh Desa Syarifudin dan Kepala Seksi Alsintan dan Pupuk Pestisida, Dinas Pertanian Kab.Pandeglang Dicky Supriadi,SP,MA.

           Dengan jumlah petani anggota Kelompok Tani Karya Tani sebanyak 150 orang, tanaman seluas tiga hektare itu terus-menerus dikawal terutama menghadapi hama. Saat ini tanaman kedelai Dena-1 sudah berumur satu bulan 20 hari dan telah berbuah polong muda. Seluruh tanaman itu telah terdaftar untuk benih pada musim tanam mendatang.

         Menurut Dicky Supriadi, potensi kedelai varietas Dena-1 adalah sebesar 2,9 ton per hektare dengan umur panen masak antara 71 hari hingga 85 hari. Bobot per 100 biji masak adalah  14,3 gram. Para petani berharap hasil yang mereka dapatkan bisa mencapai minimal 2 ton per ha, sehingga untuk 3 ha itu bisa diperoleh bakal benih sebanyak 6 ton. Dengan benih yang didapat tersebut nantinya bisa ditanami lahan perkebunan atau hutan seluas 120 ha. Sebab, untuk setiap hektare lahan diperlukan benih sebanyak 50 kg.

        Selanjutnya Syarifudin, penyuluh pendamping petani, serangan organisme pengganggu tanaman atau OPT tidak membahayakan. Karena kemarau, OPT saat ini terutama adalah belalang dan ulat penggulung atau grayak. Hama tersebut bisa diatasi oleh petani dengan semprot anti hama. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang