Lahan Butuh Air: TNI AD Dukung Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Sunday, 10th March, 2024 | 244 Views

MARKAS BESAR TENTARA Nasional Indonesia (TNI) melalui TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi untuk mendukung dan mendorong ketahanan pangan nasional. Kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman dilanjutkan perjanjian kerja sama untuk perluasan areal tanam (PAT) komoditi padi melalui pompanisasi untuk lahan seluas 2 juta hektare (ha).

     Penandatanganan nota kesepahaman dan kerjasama tersebut dilaksanakan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak dan Menteri Pertanian Dr Andi Amran Sulaiman, belum lama berselang. Sebelum penandatanganan kerjasama oleh para kepala Dinas Pertanian Provinsi yang ada di Pulau Jawa dengan para Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) TNI AD itu juga diselenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) secara online yang diikuiti oleh para pejabat di lingkungan Komando Resort Militer (Korem), kepala Dinas Pertanian Kabupaten serta Provinsi seluruh Indonesia.

    Kerja sama tersebut terkait optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam berupa sungai-sungai besar melalui sistem pompanisasi untuk menjangkau PAT budidaya padi pada lahan kering di Pulau Jawa. Melalui nota kesepahaman dan kerjasama tersebut kedua pihak sepakat melakukan berbagai langkah kongkret peningkatan sistem irigasi pompanisasi untuk mencapai produksi gabah dari sektor pertanian.

    “Kami berterima kasih mendapatkan kepercayaan untuk terlibat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional ini. Pada beberapa waktu yang lalu sudah banyak yang meminta TNI ADA untuk menangani pertanian dan irigasi. Tetapi, lantaran anggaran yang terbatas hal itu harus digilir. Nah,  karena telah tersosialisasi di bawah (Satkowil), semoga kita bisa menambah percepatan pengairan terutama di sektor pertanian,“ demikian Maruli Simanjuntak.

   Dia juga menyarankan kepada pihak Kementerian Pertanian agar pola pengairan tidak hanya difokuskan pada persawahan, namun juga di lahan perkebunan. Dengan demikian, luas lahan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat akan makin beragam, seperti program perkebunan yang dikelola TNI AD bersama masyarakat di wilayah Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.

   Merespons pemikiran yang diutarakan oleh KSAD Maruli Simanjuntak itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendistribusikan pompa air ke semua kabupaten di seluruh Indonesia, sehingga para petani dapat tetap mengolah lahan pertaniannya di musim kemarau dengan memanfaatkan pompa manarik air dari sungai besar maupun sungai yang airnya masih mengalir.

     Sebagaimana diketahui saat ini Kementerian Pertanian telah menyediakan dana sebesar dua triliun rupiah untuk pompa, bahan bakar minyak dan benih. Anggaran yang tersedia tersebut merupakan pemotongan anggaran belanja Kementerian Pertaian yang sebelumnya diperuntukkan mendukung perjalanan dinas, biaya upacara-upacara dan biaya lain yang memungkinkan untuk produksi. Sasaran Menteri Pertanian adalah pengairan lahan sawah kering seluas 2 juta hektare (ha) terutama di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Lainnya adalah Provinsi Yogyakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.  Kendati demikian, pompa yang tersedia juga bakal disebarkan ke sentra-sentra pertanian tanaman pangan di seluruh Indonesia. *tni-ad/sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang