“Semoga Dengan Program SERASI Ini Taraf Hidup Petani Makin Baik”
Monday, 27th May, 2019 | 717 Views

SEKITAR SATU JAM di tengah terik matahari Sumatera Selatan yang sangat menyengat kami mengitari sekitar 10 hektare (ha) dari luasan 655 ha sawah rawa pasang surut di Desa Sebubus, Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin. Belum 15 menit peluh telah bercucuran kendati diterpa angin saat berboncengan sepeda motor. Rasa cemas muncul manakala roda sepeda motor terpelesat di pematang rawa yang lembab becek, bisa tiba-tiba terpelanting dan bergabung dengan ikan gabus yang berjubel banyaknya di galian saluran irigasi untuk Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau SERASI.

         Dua petani mengantar kami mengelilingi sebagian lahan “maha” luas itu. Petani yang satu bernama Amin Sajada (40) dan satunya petani Sidin Ardian (23). Amin telah beristri dengan tiga anak dan memiliki tiga hektare lahan rawa yang ditanami padi sejak pertanaman pertama (IP-100) hingga IP-200 pada awal Maret 2019 yang lalu. Kedua petani ini menanam padi varietas unggul Inbrida Padi Irigasi (inpari)-32 dengan cara tebar/sebar (bukan semai) yang hasilnya hanya sekitar 4 ton per ha.

         “Hasil itu agak mengecewakan karena diserang hama wereng dan sebagian tikus. Kendati kami memupuki lahan sebanyak dua kali, hasilnya tidak memadai. Pemupukan pertama setelah 15 hari sebar tanam dan kedua pada hari ke-40 setelah pertumbuhan,” ungkap Amin, anggota Kelompok Tani Alam Jaya kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di tengah sawah tanpa peneduh.

          Sidin Ardian menimpali bahwa selama ini para petani belum banyak menggunakan benih unggul. Selain kurang mengenal, para petani di kawasan itu masih menyukai benih pada setempat yang bernama padi Bromo karena berasnya lebih menguntungkan kendati padinya sedikit.

         “Padi Bromo itu menguntungkan petani daripada padi lainnya. Sebab, beras padi Bromo itu jauh lebih banyak dketimbang padi lain. Kulit padi Bromo jauh lebih tipis, sehingga berasnya lebih banyak. Contohnya, untuk padi Inpari-33 seberat 70 kilogram berasnya hanya 35 kilogram, sedangkan padi Bromo untuk 75 kilogram berasnya dapat 45 kilogram. Itulah untungnya petani, sehingga masih menanam Bromo,” tutur Sidin sembari menambahkan apabila Program Serasi berjalan dengan sistem irigasi sepanjang musim, kemungkinan besar para petani secara bertahap akan tanam bibit unggul varietas inbrida. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang