Rumah Tempe Sehat, Riwayatmu Kini….!!
Monday, 6th March, 2017 | 1031 Views

SEJAK 2009 yang lalu masih ada Program Strategis yang menjadi mimpi pengelola Koperasi Tempe Indonesia Kabupaten Bogor, Povinsi Jawa Barat. yang belum sempat diwujudkan, yaitu Rumah Tempe Sehat. Dan beberapa tahun lalu hal itu sudah tercapai dengan nama Rumah Tempe Sehat dengan jumlah anggota 1.396 pengrajin tempe dan 350 pengrajin tahu hingga saat ini.

 

Langkah pertama kehadiran koperasi ini adalah untuk mewadahi semua pengrajin tempe dan tahu karena ada keinginan bersama-sama untuk mengatasi dalam mendapatkan bahan baku kedelai. Kenyataannya bukan karena bahan baku tidak ada, tetapi di pasaran entah kenapa bahan baku kedelai itu sangat sulit diperoleh anggota koperasi untuk dalam menggerakkan industri mereka.

“Hal lain adalah harga tempe yang selalu bergejolak, sehingga timbullah keinginan dari para anggota ini untuk bergabung untuk mencari kemudahan dalam mengatasi dua kesulitan yang dihadapi tersebut di atas,” demikian Sukhaeri. Dia adalah Ketua koperasi Tempe Indonesia Kabupaten Bogor.

Dia menyebutkan, berbeda pada era sebelum ini atau pada periode 2000-an, di mana pemerintah bekerja sama dengan importir kedelai. Bahan baku yang diimpor itu dibeli oleh Perum Bulog, sehingga saling mendapat manfaat antara importir. Dan kenyataanya pihak Perum  Bulog juga memudahkan para pengrajin tahu tempe memperoleh bahan baku.

Untuk mendistribusikan kedelai kepada masyarakat sebelum masa itu hanya melalui Kopti, sehingga Kopti mengalami masa jaya karena satu-satunya tempat bernaung semua pengrajin tahu dan tempe. Pada masa-masa itu petani senang  konsumen pun merasa senang, namun hal tersebut diaggap monopoli oleh Perum Bulog.

Akhirnya seluruh sistem diubah yang berakibat pengrajin, petani dan konsumen mengalami kesulitan dan kesusahan. Kemudian pada 1998 sampai 2000 seluruh koperasi yang ada di Indonesia berjalan tertatih-tatih dan puncaknya sejak 2000 sampai sekarang banyak koperasi tinggal kenangan kendati membawa nama besar. Misalnya, ada koperasi tapi pengurusnya tidak ada. Ada pula yang hanya papan nama. Itulah yang terjadi sampai sekarang ini.

“Namun, koperasi kami ini bisa bertahan dengan kesulitan demi kesulitan. Dari keterpurukan yang parah, kami bangkit dan menjadi kuat. Kebetulan kami memiliki kolega yang sangat baik yang sama visi dan misinya untuk membangun secara bersama koperasi tahu tempe ini. Kami selektif menerima anggota. Artinya, kalau perajin tempe tidak memenuhi visi gerakan koperasi, kebersamaan, kejujuran kecil kemungkinannya bergabung menjadi anggota koperasi. Kami mencermati calon anggota,” demikian Sukhaeri.

Menurut dia, atas sadar semacam itulah Kopti Kabupaten Bogor itu bisa berjalan dan menjadi koperasi yang tangguh dan mandiri. Kondisi tangguh itu terjadi karena Kopti mampu berdiri sendiri karena kalau ingin maju dan berkembang tidak mungkin bersandar kepada pihak lain. Sebab, sebuah koperasi itu akan berjalan kalau mampu memberikan pelayanan kepada anggotanya sesuai kapasitas anggota yang akan dibantu dengan seleksi yang sangat ketat.

Fokus Mengurus Koperasi

Sukhaeri bertutut bahwa para anggota pengurus koperasi yang aktif di Kopti Kabuaten Bogor tidak boleh menangani koperasi secara sambilan. Semua yang terlibat di koperasi sangat fokus dengan berusaha memajukan koperasi ini setiap hari. Semua orang harus bersama-sama mengelola dan bekerja untuk kemajuan koperasi ini dan dilakukan dengan tanggungjawab penuh dan keterbukaan. Apa yang dilakukan setiap hari dibuat laporannya dan itu bisa diketahui atau didengar oleh semua pengurus tanpa terkecuali.

Ditambahkan pula bahwa pola kerja di koperasi itu adalah kemitraan dan dilihat dari sisi positifnya dengan saling memberikan manfaat untuk kedua pihak serta komitmen untuk saling menguntungkan atau saling ketergantungan Perajin kecil dan perajin besar pasti saling tergantung karena usaha tempe itu adalah untuk konsumen bersama. Dari pola itulah dibuat program strategis yang berlaku secara universal, yaitu peningkatan usaha, peningkatan mutu manusia, peningkatan citra koperasi. Dan itulah Rumah Tempe Sehat yang kini membuat tempe sesuai pesanan konsumen dari berbagai daerah. Harga tempe sehat adalah 27.000 rupiah per bungkus sebesar 450 gram.(baca-klik menu BERITA KINI berjudul Tempe Sehat Dari Bogor…).  *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang