Peran Bulog Sumut Lebih Pada Stabilitas Pangan
Wednesday, 18th May, 2016 | 817 Views

PRODUKSI panen padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga kuartal pertama 2016 seluruhnya langsung terserapa pasar atau konsumen. Hal ini tentu sangat menggembiarakan semua pihak terutama para petani karena hasil jerih payah mereka bisa langsung memenuhi permintaan tanpa waktu lama.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Divisi Regional Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Divre Bulog) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Fattah Yasin kepada Media Pertanian online dan Majalah Lumbung Pangan, di ruang kerjanya di Medan, beberapa waktu yang lalu.

“Ya, beruntung dan bersyukurlah para petani di Sumut ini karena hasil dari kerja keras mereka bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Perlu diketahui bahwa Provinsi Sumatera Utara bukan daerah surplus beras atau kelebihan gabah, tetapi bukan juga daerah yang defisit. Dengan demikian, peran Bulog di wilayah ini lebih pada posisi menjaga gejolak harga pangan di tingkat konsumen dan inflasi,” Fattah Yasin menekan.

Selanjutnya juga disebutkan bahwa di Sumut gabah petani dari sentra-sentra pertanaman, seperti Kabupaten Batubara, Deli Serdang, Langkat, Karo dan Dairi terserap langsung ke penggilingan. Dampak positifnya adalah petani bisa mendaatkan harga sesuai dengan harga penetapan pemerintah atau HPP sebesar 4.500 rupiah per kilogram (kg) untuk gabah kering panen (GKP). Atau sebesar 5.400 rupiah per kg hingga 5.600 rupiah per kg untuk gabah kering giling (GKG).

Target Terealisasi

Menurut Fattah Yasin, untuk tugas komersil Bulog di daerah tidak berbeda dengan yang di pusat, yaitu komersil dan subsidi atau public service obligation (PSO) berupa beras untuk keluarga miskin (raskin). Kedua hal tersebut sudah terpenuhi oleh Divre Bulog Sumut. Misalnya, mulai dari penggilingan, perdagangan melalui Bulog Mart, pemberantasan hama dan transportasi.

Dan yang melegakan, menurut penuturan Fattah Yasin, harga tercapai atau terjaga stabil saja, di mana penjualan Bulog lebih rendah dari pasar komersil. Selain itu target distribusi atau penyaluran raskin maupun perdagangan komoditas semua bisa terealisasi dengan mantap. Khusus Bulog Mart, hal itu hanya berfungsi sebagai outlet untuk pemesanan. Kalau ada permintaan bisa langsung dilayani.

Fattah menyebutkan bahwa posisi cadangan operasional Perum Bulog Divre Sumut pada April 2016 mencapai 87.220 ton. Jumlah stok atau cadangan itu akan bertamlah lagi setelah masuk beras di Pelabuhan Belawan sebanyak 17.000 ton pada April hingga Juni 2016. Volume beras yang masuk itu berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 11.00 ton dan DKI Jakarta sebanyak 6.000 ton.*

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang