Pengimpor Sapi Harus Ajari Peternak Berbisnis
Tuesday, 3rd January, 2017 | 797 Views

 

Para pengimpor sapi dan kerbau dari berbagai Negara harus mengupayakan kerjasama dengan pihak koperasi dan harus mengajari petani peternak berbisnis yang benar. Dengan demikian, ada nilai pembelajaran bagi peternak bagaimana cara mendapatkan untung yang wajar.

Demikian penegasan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) Drh I Ketut Diarmita, MP kepada wartawan seusai meninjau kandang penggemukan (feedlot) milik PT Japfa Comfeed Indonesia. Dirjen PKH melakukan kunjungan kerja ke lokasi PT Santori Agrindo (Santori) di Probolinggo, Provinsi Jawa Timur akhir Desember 2016 yang lalu. PT Santori adalah anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia.

Kunjungan kerja tersebut terkait dengan kedatangan MV Greyman Express, yaitu kapal angkut ternak dari Australia yang membawa sapi indukan dan jantan sebanyak 3.826 ekor yang bersandar di Dermaga Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Seluruh sapi itu adalah milik PT Japfa Comfeed Indonesia dan dikumpulkan di perkandangan milik anak perusahaan itu di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Satu ekor sapi itu mati di tengah pelayaran dan dilepas ke laut untuk dimakan hiu.

Kemudahan Tanpa Kuota

Ketut Diarmita menambahkan bahwa saat ini pemerintah  memberikan  kemudahan kepada pihak swasta dan pelaku koperasi untuk mengimpor sapi dengan bilangan setiap 10 ekor betina harus ada satu ekor jantan. Hal itu dimaksudkan untuk mempercepat peningkatan jumlah  populasi di seluruh Indonesia karena jumlah kebutuhan ternak masih kurang. kini Indonesia hanya punya sebanyak 146 juta ekor sapi, di mana setiap tahun harus disembelih sebanyak 4 juta ekor.

“Kebutuhan kita belum terpenuhi, sehingga impor sapid n kerbau belum bisa dihentikan. Sekali lagi saya tegaskan bahwa kebutuhan dari dalam negeri belum cukup. Jadi, untuk meningkatkan produksi harus ditambah dari luar negeri. Diharapkan dalam 2018 ini aka nada kelahiran sebanyak 3 juta ekor,”ungkap Ketut kepada Majalah Lumbung Pangan dan Media Pertanian online www.sembadapangan.com.

Selanjutnya dia mengatakan bahwa untuk impor tidk diperlukan kuota. Selama pengusaha atau koperasi mampu, sebanyak-banyaknya boleh diimpor. Untuk itulah diharapkan para pengusaha seperti PT Santori yang mendapat kemudahan itu memperluas kemitraan dengan para petani peternak dan koperasi agar sama-sama maju. Jangan hanya pengusaha atau pedagang yang maju.

Impor Disambut Positif

Kedatangan sapi indukan  asal Australia ini disambut baik oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita. Upaya yang dilakukan  pihak Japfa sejalan dengan  langkah pemerintah untuk meningkatan populasi sapi di tanah air untuk memenuhi kebutuhan secara nasional. Hal itu untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di Indonesia terutama di Jawa Timur.

“Kami menyambut positif inisiatif impor sapi indukan yang dilakukan oleh Japfa  melalui Santori ini,” demikian Ketut

Selanjutnya dikatakan bahwa upaya kenitraan dengan lembaga perbankan dan peternak rakyat, koperasi-koperasi berbadan hukum akan  memungkinkan percepatan keterampilan dalam pengelolaan usaha peternakan secara profess ional untuk para peternak rakyat. Kondisi ini diharapkan bisa juga dilakukan pengelola industri pengolah susu selain oleh pihak feedloter sapi potong.

Untuk mendukung program pemerntah dalam meningkatkan populasi dengan mengembangkan sapi betina produktif ini, diharapkan adanya insentif untuk bea masuk sapi indukan. Model pengembangbiakan sapi di Indonesia dengan basis kandang membutuhkan dukungan lahan hijauan yang luas untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi secara berkelanjutan  dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang panajang.

Pihak manajemen PT Japfa mengharapkan agar pemerintah mempertimbangkan pemberian stimulus dan insentif untuk aktivitas breeding sapi potong. Misalnya, skema bunga pembiayaan dan asuransi, kebijakan fiskal, kebijakan lahan eksklusif peternakan dan hijauan pakan ternak serta iklim regulasi yang kondusif bagi usaha breeding sapi potong. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang