Peringati Krida Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Progo Lombakan Masak Mie Bagi Para Staf Lelaki, Hadiah Pertama…Bukan Kambing!
Saturday, 18th June, 2022 | 427 Views

PIHAK DINAS PERTANIAN dan Pangan Kabupaten Kulon Progo mengadakan lomba memasak bagi para staf lelaki—status lajang atau suami yang diikuti sebanyak 23 kelompok lelaki. Lomba masak itu diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Krida Pertanian. Seluruh pimpinan dan perempuan staf  lelaki staf hiruk-pikuk menyemarakkan acara tersebut.

   Para perempuan terkekeh-kekeh tersenyum dan bersorak melihat para kolega sekantor dan teman mengolah mie untuk dilombakan. Adapun masakan yang dilombakan adalah berbahan pokok mie (saja) dengan racikan bumbu sesuka-semampu para lelaki. Ada yang berbumbu bawang merah dan bawang putih serta jahe. Juga ada daun bawang. Semua dihiasi dengan irisan tomat, kemangi, ketimun, wortel dan kerupuk melinjo plus kerupuk ubi.

   Rasa? Rasanya? Woouu…? Beraneka ragam sesuai ‘kesempatan’ dan kesungguhan para lelaki staf Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo itu. Ada yang keasinan kebanyakan garam dan ada yang ‘langu-langu’ puuucaat nan dingin tak jelas rasanya. Bahkan ada yang pedas sekali, seperti kebanyakan lada. Tetapi, ada pula yang dihidang bak di hotel bebintang khusus bagi turis manca. Resik, rapi-jali cantik berhias bunga dan serbet batik tertata lipatan nan menawan. Yaa…yaa..yaa bolehlah untuk umkm Progo.

   “Pokoknya nggayeeeng….seruuu…! Bapak-bapak yang pernah dan tidak pernah memasak di rumahnya akan ketahuanlah. Misalnya bapak-bapak yang hanya merintah istri atau minta ini itu untuk dimasak anak atau ibu atau dimakan akan terlihat. Nah, mestinya para lelaki perlu rajin ngewangi mbojone –membantu istri—di dapur atau bila perlu di teras rumahnya. Itu perlu agar terbangun harmonisasi dalam keluarga. Lalu soal rasa…nyang penting ngganggo uyah wis cukup—yang penting pakai garam sudah cukup,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ir Aris Nugroho,MMA sembari menambahkan bahwa juri icip-icip bukan dirinya lagi, tetapi digantikan oleh Wartawan Media Pertanian online www.sembadapangan.com yang datang dari Jakarta meliput PanganKU yang menopang Ketahanan Pangan masyarakat Kabupaten Kuln Progo. Alasannya agar ‘rasa’ lidah dan ‘pengamatan’ netral alias tidak memihak kepada poro konco atau teman.

    Begitukah? “Ya, memang begitu sepatutnya. Positifnya adalah di suatau waktu istri punya kesempatan beristirahat setelah mengurus rumah tangga termasuk ngurus anak plus suami. Begitu juga, misalnya kalau istri tidak sehat, suami bisa belanja ke pasar atau warung lalu memasaknya. Jadi, kala istri kurang sehat atau sakit tidak perlu beli makanan ke tempat lain. Suami yang masak,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Kulon Progo Ir Tri Hidayatun dengan penuh tawa tanpa menjelaskan apakah garwo atau suaminya sering masak di rumah paling tidak memasak mie ala kadarnya atau tidak.

   Sampai acara selesai di siang yang terik itu pemenang lomba masak mie yang diikuti 23 kelompok perserta dari berbagai unit itu belum diumumkan. Sebab, satu dan berbagai hal, kepala dinas akan melakukan kunjungan kerja ke lapangan untuk melihat pertumbuhan padi MENOR andalan kabupaten yang memang menor lantaran wangi harum sedap sejak di persemaian, di pertananam hingga berbunga dan mengeluarkan malai pun hingga panen tetap saja wangi.

    Hadiahnya? Oh ya ini soal hadiah. Ternyata hadiahnya bukan kambing domba untuk juara pertama, bukan selusin anak itik untuk juara kedua dan bukan setengah lusin piyek anak ayam untuk juara ketiga. Lalu? Yaa, jangankan kambing, itik atau ayam, sing jenenge selembar kertas tak adaaa..! Penghargaan lomba pun tak ada. Penutupan pun tak. So what…kalau begitu?

    Yeeh…hadiahnya HAAA…HAAA..HAA alias Sorak-Sorak Bergembira, Bergembira Semua. Sudah Bebas…… Kita..! Itu hadiah pertama. Hadiah kedua PADAMU NEGERI KAMI BERBAKTI…PADAMU….! Hadiah ketiga? Mbubaaar…baar. Dan ndadaaah…daah alias finish (closed) without  remark dan angkut belanga, piring, sendok-garpu serta panci masing-masing dan harus dicuci sendiri. Tidak boleh suruh istri. Lalu ada yang berbisik…peringatan Hari Krida Pertanian sukses…ses. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang