“Melalui Bimtek Kami Dapat SOP dan Guideline”
Thursday, 8th September, 2016 | 684 Views

“Kami menghadirkan pakar konstruksi sebagai narasumber dalam agenda bimbingan teknis (bimtek) untuk mendapatkan standard, operational and procedure (SOP) pelaksanaan proyek sekaligus guideline atau panduan bagi mitra kami di daerah.”

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Perbatasan, Direktorat Jenderal Pengembangan  Daerah Tertentu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dra Endang Supriyani,MM kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com dan Majalah Lumbung Pangan (Grup Media the BIG-5 Business) di sela Bimbingan Teknis Pengelolaan Pekerjaan Jasa Konstruksi dalam Rangka Fasilitasi Kebijakan Pengembangan Daerah Perbatasan Tahun Anggaran (TA) 2016 di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Endang, latar belakang mengadakan bintek ini dikarenakan Direktorat Perbatasan saat bekerja khusus untuk infrastruktur. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang merumuskan kebijakan dan memfasilitasi untuk pekerjaan yang sifatnya bantuan stimulan.

“Kami lebih dititik beratkan kepada standar prosedur dalam semua kegiatan. Dalam arti kata tidak ke fisik langsung. Pada saat ada Direktorat Perbatasan, pekerjaan kami 75 persen di sektor konstruksi, misalnya pembangunan jalan, membangun jaringan air besih, membangun pusat listrik tenaga surya. Dan pengetahuan SDM yang tersedia sekarang ini sangat minim untuk jasa konstruksinya, sedangkan kiblat jasa konstruksi ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum. Banyak aturan teknis yang belum kami pahami, sehingga di lapangan banyak menimbulkan persoalan-persoalan. Untuk mengeliminir persoalan yang mungkin terjadi Bintek ini kami adakan. Banyak hal yang harus dibenahi,” kata Endang.

Endang menambahkan, pembicara yang dihadirkan dalam Bimtek itu adalah pakar yang sangat qualified di bidangnya dan sangat credible. Sebab, pekerjaan Direktorat Perbatasan sarat sekali dengan konstruksi. Hal ini sangat beda dengan dengan pengadaan barang yang umumnya. Konstruksi sangat spesifik.

Sebagai contoh, demikian Endang, dalam membangun jalan saja di tingkat  laboratorium harus mendalam. Sebelum diaplikasikan harus terlebih dahulu mendapatkan opini dari pihak laboratorium dulu. Ke depan Direktorat Perbatasan akan semakin dibenahi itu untuk meningkatkan kinerja maksimal.

“Harapan saya melalui Bimtek hari ini secara bertahap bisa diimplementasikan seperti pembenahan administrasi secara teknik. Itu paling tidak untuk ke depannya kami menginginkan harus lebih baik dan terus akan dibenahi segala kekurangan yang ada. Begitupun dengan tahun berikutnya. Ini menjadi satu keharusan, sehingga kita terhindar dari berbagai permasalahan yang akan timbul,” demikian penegasan Endang Supriyani.

Sangat Mendasar

Selanjutnya Direktur Perbatasan Endang Supriani menuturkan Bimntek yang diadakan merupakan tujuan dasar bagaimana memulai pekerjaan dari segi perencanaan. Kendati instrumen belum siap betul, di sisi lain pekerjaan harus berjalan. Jadi, Direktorat Perbatasan harus learning by doing, seperti pembangunan air bersih dan jalan. Misalnya, ketika membangun poros jalan harus diketahui persis kriterianya atau syarat-syarat minimal yang harus dipenuhi

“Untuk itu kami harus mendalami seluruh aspek konstruksi atau infrastruktur karena saat ini kami belum mempunyai SOP yang menjadi panduan yang harus ditaati semua pihak termasuk oleh mitra-mitra kami didaerah. Dan kami akan dimampukan mengoreksi atau memeriksa pekerjaan yang sedang berlangsung termasuk merujuk pada perencaaan dan design yang dibuat di daerah. Jadi, kami tidak akan salah atau terjerumus sejak dari perencanaan karena pekerjaan kami tidak pernah dikerjaan oleh pihak kementerian lain,” ujar Endang.

Selanjutnya disebutkan bahwa jalan desa sangat diperlukan saat ini dan ke depan untuk mendorong dan meningkatkan akses warga, sehingga dinamis termasuk menukarkan hasil bumi yang terkait dengan perekonomian. Semua kabupaten dengan desa-desa yang ada di seluruh Indonesia sangat membutuhkan akses jalan pada saat ini dan itulah menjadi tugas kami yang harus diwujudkan.

* sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang