Harga Ayam Murah Karena Efisiensi Bukan Permainan
Thursday, 25th February, 2016 | 799 Views
Dr Ir Ali Rachman (Foto:sembada/dok/rori)

Dr Ir Ali Rachman (Foto:sembada/dok/rori)

HARGA ayam yang sangat merosot melampaui produksinya hingga 16.000 rupiah per kilogram (kg) terjadi akibat mekanisme pasar, yaitu kondisi pasokan dan permintaan. Pemerintah berharap pasokan yang “membanjir” dan menyebabkan harga ayam di pasar begitu murah segera stabil ke kisaran 18.000 hingga 20.000 rupiah per kg dan tidak ada pihak yang dirugikan. Hal ini bukan permainan pengusaha.

“Memang saat ini peternak unggas dengan skala kecil, seperti peternak rakyat sedang mengalami guncangan karena harga ayam di pasar sangat murah. Mungkin kalangan tertentu melakukan efisiensi di berbagai sisi produksi, seperti pakan, obat dan distribusi. Efisiensi yang tinggi memang menimbulkan biaya murah. Belum lagi permintaan yang besar dan ini sangat lumrah dalam hitung-hitungan pengusaha,” demikian menurut Dr Ir Ali Rachman, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan Hewan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian di Bogor, Rabu (24/2).

Menurut Ali Rachman, efisiensi produksi pasti mampu menekan harga bahan pokok produksi, yaitu pakan. Banyak pihak melakukan efisiensi termasuk peternak rakyat berskala kecil atau rumahan, misalnya untuk menghasilkan bobot satu kilogram ayam dibutuhkan sejumlah tertentu pakan dan itu yang dilakukan berbagai pihak. Nilai ekonomis semua segi dihitung dan diterapkan agar mendapatkan keuntungan yang sesuai.

“Peternak rakyat juga tahu itu secara persis. Ada hitung-hitungan termasuk sarana-sarana yang diperlukan untuk itu dan hal tersebut dilakukan berbagai pihak termasuk pengusaha besar. Namun, bagaimanapun mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi harga kembali normal, agar harga tetap menggembirakan peternak maupun konsumen. Ini harapan dari pemerintah,” kata Ali Rachman.

Selanjutnya disebutkan bahwa sebagai regulator atau pembuat dan pemegang peraturan, pemerintah mengharapkan ada keseimbangan di antara pengusaha besar dan peternak ayam maupun dengan pihak konsumen. Artinya, bisnis perunggasan ini dipantau terus agar tertata secara harmonis dan tidak terjadi ketimpangan atau saling bergesekan kepentingan dan diselesaikan secara bersama-sama. *sembada/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang