Desa Kita Unik dan Beragam “Kita Membangun Daerah Pinggiran dan Desa Tertinggal”
Monday, 26th September, 2016 | 683 Views

 

KINI terdapat 7.754 desa di seluruh Indonesia ini tidak ada yang sama kondisinya satu dengan lainnya. Semua desa yang ada di wilayah Kesatuan Republik Indonesia ini  unik dan beragam. Ada desa yang maju dan ada desa yang tertinggal. Ada desa yang kaya ada desa yang miskin. Bahkan ada desa yang padat penduduknya, ada juga desa yang sedikit jumlah penduduknya. Ada juga desa yang rawan bencana, ada desa yang rawan konflik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmiggrasi Eko Putro Sanjoyo seusai menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU)  dengan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Agung Ngurah Puspayoga tentang Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Koperasi dan BUM Desa di Desa Perbowo, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Jumat (23/9/16). Hadir pada acara tersebut Wakil Gubernur Jateng Heru Sudiatmoko, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dan Kepala Kantor Wilayah BNI 1946 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Arif Suwasono.

“Selama 71 tahun Indonesia merdeka sebagian besar dari masyarakat Indonesia telah menikmati kemerdekaan ini. Dan kalau sekarang besa bersama-sama berada di desa karena Negara kita sudah merdeka, tetapi masih banyak daerah dan desa yang masih tertinggal dan terpinggirkan sampai sekarang ini. Masih ada saudara kita yang belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan harus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. Dan betapapun susahnya kita di desa-desa di Kabupaten Wonosobo ini masih sangat beruntung dibandingkan dengan saudara kita yang ada di NTT, NTB, Papua, Lebak Banten dan daerah-daerah pinggiran yang lainnya. Tugas kita bersama-sama membuat masyarakat yang ada di pinggiran tersebut lebih berdaya dan meningkat taraf hidupnya,” ungkap Eko Putro Sanjoyo.

Fokus Pada Satu Produk Unggul

Menurut dia, dengan memperhatikan desa-desa yang maju ternyata desa tersebut mempunyai kesamaan, yaitu masyarakatnya fokus pada produk tertentu yang unggul. Misalnya, di sektor pertanian harus fokus pada tanaman jenis tertentu. Sebab, kalau desa itu fokus pada satu produk, maka desa itu dalam berproduksi mempunyai syarat ekonomi yang cukup, sehingga bisa dilengkapi dengan sarana dan prasarana produksi. Contohnya, saat panen dan paska panen akan dilengkapi dengan gudang dan sarana pemasaran.

“Untuk desa-desa yang fokus pada satu produk saja akan mempunyai skala ekonomi dan sarana lanjutannya yang baik, maka rata-rata desa tersebut mempunyai pendapatan yang lebih bagus dibanding desa yang tidak fokus terhadap satu produk. Jika kita bisa bertekat untuk fokus dalam satu pruduk, kita bisa bayangkan satu juta rupiah saja, maka penduduk kita bisa menghasilkan seratus triliun rupiah uang yang ada atau pendapatan masyarakat desa yang ada untuk seluruh desa yang ada di Indonesia ini,” demikian menteri.

Eko Putro berseru kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di Kabupaten Wonosobo agar menghilangkan atau melepaskan ego atau keakuan masing-masing desa, masing-masing kecamatan dan juga masing-masing instansi atau organisasi, sehingga secara besama-sama bisa membangun seluruh desa dan dapat sama-sama focus pada produk unggulan di setiap desa demi meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

 “Saya minta tolong kepada pemangku kepentingan agar fokus pada produk unggulan tertentu, agar desa tersebut memiliki skala ekonomi. Kami membutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk identifikasi unggulan apa dan fokusnya apa di daerah masing-masing, sehingga memiliki skala ekonomi yang makin kuat,” demikian Eko Putro Sanjoyo.

Selanjutnya dia menambahkan bahwa apabila setiap desa bisa bergerak bersama dan lakukan pembangunan yang terencana, pemerintah yakin tidak ada lagi masyarakat yang tertinggal dan miskin. Sebagai contoh, pada 2015 yang lalu di daerah Bali ada empat daerah tertinggal, tetapi pada 2016 ini sudah mampu memajukan perekonomian desanya, sehingga tidak lagi menjadi daerah tertinggal.

Di daerah lain yang sebelumnya juga merupakan daerah tertinggal yang berpenduduk padat, tetapi berpikir dan bertindak kreatif inovatif, sehingga mereka bisa melepaskan diri dari kemiskinan dan ketertinggalan. Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan bekerja keras mewujudkan semua desa lepas dari keterpurukan dan masyarakatnya lebih maju dan makin maju dalam memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup mereka. “Kita harus maju. Kita harus mampu bersaing dengan bangsa lain. Mari membangun desa kita agar kita kuat dan merasakan kemerdekaan sesungguhnya,” kata menteri. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang