Dengan Gizi dan ASI Stunting 24% Pada 2022 Menuju 14% di 2024, Esensi Cuti Hamil Mendukung Generasi Masa Depan
Tuesday, 2nd August, 2022 | 545 Views

Pengantar Redaksi:

KE DEPAN INI pemerintah telah menetapkan anak stunting atau gagal tumbuh yang mengakibatkan kerdil dan kehilangan kecerdasan itu pada tingkat 14 persen secara nasional dari saat ini 24 persen. Penyebab utama stunting adalah asupan gizi dan pemberian air susu ibu (ASI) yang sangat minim pada ibu saat mengandung janin. Berikut wawancara eksklusif Media Pertanian online www.sembadapangan.com dengan Bupati Kulon Progo masa bakti 2011-2016 Dokter Hasto Wardoyo, Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) yang juga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di kantornya, baru-baru ini. Selamat menyimak berikut ini.

 

Saat ini kebutuhan cuti ibu hamil dan melahirkan lama diperbincangkan dan masuk kedalam perundang-undangan   apa esensi cuti itu terhadap masa depan suatu bangsa dan  harapan hidup?

    Jujur saja. Sebetulnya perempuan itu satu bulan sebelum melahirkan tidak akan nyaman dengan kondisi badannya tak menentu. Risiko terjadi sesuatu atas kehamilannya cukup tinggi, entah itu pecah ketuban entah itu lahir sebelum waktunya.

     Itu risiko-risiko yang bisa terjadi pada ibu hamil menjelang kelahirn atau kehamiln 9 bulan, sehingga layaknya perempuan di masa kehamilan memasuki bulan ke-9 itu istirahat tidak bekerja. Setelah melahirkan perempuan itu punya nifas keluar darah dan rahimnya masih besar selama 42 hari.

    Apabila sudah 42 hari atau satu setengah bulan baru bersih darah nifasnya. Barulah rahim itu mulai mengecil. Kadang-kadang fungsinyapun belum seperti sediakala. Kalaupun tidak menyusui belum mengalami menstruasi, jadi fungsinya belum kembali seperti sediakala. Kemudian rahim ini nanti kalau siklus perempuannya mulai menghasilkan telur lagi baru rahimnya itu pulih dalam bentuk menstruasi.

   Kalau ibu itu menyusui bayinya butuh waktu sampai enam bulan, sehingga rahim yang semula itu sebesar telur ayam kemudian selama masa kehamilan dipompa menjadi sebesar buah nagka dan diisi bayi itu. Ternyata begitu bayi keluar atau lahir untuk membersihkan rahim dari sisa darahnya saja membutuhkan waktu selama 40 hari. Belum lagi untuk memulihkan fungsinya rahim itu agar kembali seperti semula butuh waktu sekitar tiga bulan. Barulah fungsinya kembali seperti sediakala.

    Jadi, kalau perempuan itu mendapatkan tugas menghasilkan AIR SUSU IBU atau ASI eksklusif selama 6 bulan adalah supaya perempuan-perempuan menyusui anak sampai bayi 6 bulan. Oleh sebab itulah cutinya itu sebenarnya 7 bulan dengan pembagian waktu 1 bulan sebelum melahirkan dan 6 bulan setelah melahirkan agar bisa menyusui ekslusif kepada bayinya.

    Dengan cuti selama 7 bulan itu sangat ideal apalagi kalau perempuan itu menyusui bayinya dan menyusui itu tidak bisa diwakilkan, seperti diperas dan taruh di dalam botol lalu simpan di dalam kulkas. Ya, mutu susu sih baik-baik saja, namun produksi susu akan berkurang karena puting susu itu tidak diisap bayi, maka produksi ASI itu akan berkurang. Bahkan tidak akan berproduksi lagi.

    Karena Tuhan telah menciptakan begitu ketika puting susu itu disedot oleh bayi otak si ibu akan mengeluarkan prolaktin dan oksitosin yang mampu menghasilkan air susu. Tetapi, kalau puting susu tidak disedot bayi, maka produksi air susu akan kering

    Saya agak sedih kalau di DPR itu berdebat dengan nada tingi sampai menggebrak meja untuk mempertahankan perdapatnya lantaran kasihan kepada kepentingan pengusaha. Pemerintah harusnya kasihan terhadap hukum alam, dimana perempuan itu idealnya harus istirahat dari pekerjaan dan rutinitas pekerjaan selama 7 bulan. Sebab, hal ini merupakan hukum alam dan saya setuju sekali kalau cuti itu diberikan selama 7 bulan kepada perempaun yang sedang hamil dan menyusui,

     Bayi itu semestinya dilahirkan tidak boleh mati. Karena terlambat cuti ada ibu hamil itu pecah ketuban lebih awal atau duluan yang disebabkan kesibukan pekerjaan lari sana jalan sini, sehingga kalau pecah ketuban akan membawa dampak buruk terhadap bayinya. Bisa lahir prematur. Kita bayangkan di Indonesia ini berdasarkan sensus 2018 yang lahir belum waktunya mencapai 29 persen. Risiko dari prematur itu bayi mati.

     Akhirnya apa angka harapan hidup kita jadi rendah. Kenapa bisa begitu? Kalau yang satu mati umur 60 tahun dan yang satunya lagi mati ketika berumur 2 hari,  jadi untuk menaikkan angka harapan hidup jangan pada mati bayi yang baru dilahirkan. Jika angka kematian bayi rendah, maka angka harapan hidup itu akan naik dengan pesat.

Adakah relevansi cuti hamil melahirkan dengan penanganan anak kerdil?

   Seperti tadi kita sudah ulas dengan tidak memberi cuti yang cukup kepada ibu hamil, maka akan banyak masalah begitu bayi dilahirkan.  ASI itu sangat penting untuk menjaga kenaikan angka stunting. Hari ini orang yang melahirkan bayi dengan panjang badan kurang dari 48 sentimeter (centimeter/cm) jumlahnya 22,6 persen.

    Artinya apa? Setiap 100 bayi yang lahir tidak standar 22 orang bayi itu sudah masuk ke dalam batas stunting atau gagal tumbuh. Kalau bayi yang kurang panjang tubuhnya tadi tidak disusui dengan baik oleh ibunya selama 6 bulan dengan ASI ekslusif,  waaah tentu sebanyak 22,6 persen itu akan naik lagi. Hal itu itu sangat berbahaya bagi bangsa kita.

    Oleh sebab itu menyusui selama 6 bulan itu wajib supaya anak tidak kerdil dan stunting  atau gagal tumbuh. Kita bayangkan bayi itu setiap 2 jam sekali itu minta disusui. Istilahnya setiap 2 jam sekali bayi menangis minta susu dan HARUS DISUSUI. Kalau tidak diberi cuti yang cukup, sementara setiap 2 jam sekali bayi itu tidak bisa menyusu kepada ibunya, maka pada RANCANGAN UNDANG_UNDANG itu nantinya untuk suami juga harus ada cuti. Misalnya selama 3 minggu.

Apa (Adakah) relasi antara anak kerdil (stunting) dengan kondisi ibu yang mengalami  kondisi baby blues di Indonesia?

    Kalau berbicara tentang baby blues itu adalah orang yang sehabis melahirkan pada minggu pertama sampai minggu ke-2 mengalami kecemasan  dan guncangan jiwa. Itu memang terjadi. Guncangan jiwa itu terjadi pada orang yang ditinggal matiatau orang yang habis bercerai karena ditinggal oleh orang yang disayangi atau ditinggal mati anak,  suami dan orang tua.

    Nah, orang yang selesai melahirkan pun akan mengalami guncangan jiwa. Ada juga angka stresnya. Itu ada kaitannya dengan cuti untuk suami selama tiga minggu itu. Gunanya, bagaimana logika cuti untuk suami itu, ya seperti yang sudah diulas. Seminggu sebelum melahirkan perempuan itu sering kontraksi seperti akan melahirkan, tetapi belum kunjung melahirkan. Nah, dibutuhkan suami yang selalu siaga di sampingnya.

    Jadi, seminggu sebelum melahirkan itu suami sudah siaga karena sering istri mengalami kegelisahan. Kemudian ada kondisi baby blues itu. Kalau suami cuti 2 minggu setelah istri melahirkan bisa memberi rasa tenang terhadap istri karena posmortem syndrome itu membuat perempuan yang selesai melahirkan bisa menangis sendiri. Bahkan bisa tertawa sendiri karena cemas yang berlebihan itu. Kondisi baby blues yang dialami seorang perempuan yang baru melahirkan itu bisa menganggu pola dan masa menyusui anaknya.

    Kalau ada suami yang menemani di masa sulit itu perempuan yang selesai melahirkan akan merasa nyaman. Di situ letak empatinya sebagai seorang suami dan sebagai seorang laki-laki. Jadi, cuti untuk suami itu bukan untuk memuaskan seks, tetapi kehadiran suami itu dibutuhkan untuk rasa nyaman serta perhatiannya itu yang paling dibutuhkan.

   Jadi, kalau seandainya saya dimintai pendapat berapa lama waktu yang dibutuhkan suami ketika istrinya melahirkan paling tidak ya tiga (3) minggu itu tadi  dengan pembagian waktu seminggu sebelum istri melahirkan dan 2 minggu setelah istri melahirkan. Itu pendapat saya.

     Dengan waktu segitu menurut saya cukup mencegah negative thinking dari berbagai pihak. Juga dari pengusaha. Memang ada yang berpendapat bahwa jika cuti untuk suami itu terlalu lama perusahaan akan bangkrut itu pemikiran yang bodoh. Itu emosional timezone  keuntungan yang didapatpun besar, yaitu investasi masa depan yang jauh di depan karena ada generasi baru yang terurus dan sehat. Ini merupakan investasi jangka panjang karena ini investasi generasi muda generasi emas.

Bagaimana peta situasi anak kerdil di Indonesia saat ini?

    Saya juga sedih sekarang ini rasa cemas terhadap anak-anak. Itu naik lho sekarang. Pada 2013 anak-anak yang eror atau mental emotional disorder itu hanya 6,1 persen. Kemudian pada  2018 sudah menjadi 9,8 persen. Nah, nanti pada 2022 ini kita tunggu bersama-sama tingkat stres pada anak itu berapa nanti, apakah meningkat atau menurun.

    Itu kan menunjukkan perhatian orang tua terhadap anak sudah makin menurun. Mereka hidup dengan getjet (gadget) saja dan kegiatan yang hanya di depan layar hand-phone atau hp membuat anak-anak menjadi eror. Keadaan stunting pada anak itu adalah anak yang bakatnya bisa tinggi dan cerdas dan sehat, tetapi gagal tumbuh lalu akhirnya tidak cerdas, tidak tinggi dan mudah sakit.

    Jadi, kalau orang tuanya pendek terus punya anak pendek itu bukan pertanda stunting atau gagal tumbuh. Itu keturunan atau genetika karena stunting itu adalah orang dengan bakat cerdas dan tinggi serta sehat, tetapi karena salah urus menjadi pendek tidak cerdas dan mudah sakit artinya apa orang stunting pasti pendek. Tetapi, jangan salah kira, orang yang pendek belum tentu karena gagal tumuh.

    Aturan WHO yang masih bisa ditoleran itu atau tolerable angka stunting itu 20 persen tetapi di Indonesia angka stunting ini tinggi sekali, seperti di NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Aceh lebih dari 30 persen menurut WHO. Ini adalah rapor merah Indonesia. Namun, rata-rata secara nasional angka stunting kita sudah 24,4  persen. Kita melalui BKKBN ditargetkan oleh presiden mengupayakannya menjadi 14 persen pada 2024 nanti.

    Melalui Perpres yang baru BKKBN diberi tugas menjadi ketua tim percepatan  permasalahan stunting secara nasional di bawah arahan Wakil Presiden Amin Maarif sebagai ketua pengarah. Itulah tugas baru BKKBN untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga kita selalu berkampanye bagaimana cara penyelesaian masalah stunting atau gagal tumbuh itu.

Pada tahun 2000 atau sekitar dua dasawarsa yang silam  Pemerintah Indonesia mengumumkan anak kerdil paling banyak di Kabupaten Banyumas. Dalam kaitan kekinian atau Juni 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengumumkan  akan menekan angka anak kerdil  hingga 14 persen. Apa sesungguhnya yang terjadi di Indonesia?

    Langkah strategisnya kami mempunyai prioritas. Hal itu difokuskan di 12 provinsi, sedangkan yang 7 provinsi karena angkanya tinggi kemudian saya tambah 5 provinsi lagi yang jumlah penduduknya banyak karena kalau penduduknya banyak tentu angka stunting pasti banyak yang 5 provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur , Banten dan Sumatera Utara.

    Dengan demikian kami bekerja lebih ekstra keras di 12 provinsi tersebut. Itu satu strategi kita. Nah, strategi lain adalah menunjuk ketua tim percepatan permasalahan stunting yang ketua pengarahnya adalah kepala daerah ketua pelaksannya adalah wakil kepala daerah, sehingga lebih kuat lagi.

   Caranya, mengangkat tenaga kerja non pegawai negeri sipil (PNS) menjadi petugas satuan tugas (Satgas) di seluruh Indonesia untuk masing-masing kabupaten itu satu orang. Berarti jumahnya untuk seluruh ndonesia itu ada sekitar 514 orang. Mereka itu orang yang berpengalaman di lapangan. Pengangkatan mereka mulai dilaksanakan pada Januari 2022 yang lalu. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang