Dari Desa Cihaur Cianjur 2023: Lantaran Cuaca Bagus Malai Padi Bagus Panen Bagus Hingga Masuk Leuit Hingga Jelang Panen Mendatang
Saturday, 9th September, 2023 | 261 Views

Pengantar Redaksi:

HINGGA AKHIR AGUSTUS 2023 para petani masih panen padi di Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Mereka mendapat aliran air dari Daerah Irigasi (DI) Cikondang Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Para petani di wilayah tersebut telah bertanam padi-padi dan padi sepanjang tahun yang lazim diistilahkan dengan pertanaman tiga kali atau indeks pertanaman (IP)-3. Lantaran cuaca bagus malai padi bagus panen bagus hingga masuk leuit sampai jelang panen mendatang. Berikut ini liputan Media Pertanian online www.sembadapangan.com di Desa Cihaur, Cianjur, baru-baru ini.

    Menyimak cirita Salman, Ketua Kelompok Tani (Keltan) Mekar Sari, Desa Cihaur,  sebanyak 92 petani desa itu mengelola lahan beririgasi seluas 25 hektare (ha) dengan menggunakan varietas unggul baru Inbrida Padi Irigasi (VUB Inpari)-32 serta varietas Shintanur . Dari luasan tersebut sekitar 75 persen telah selesai panen dan sisanya segera diselesaikan pada akhir Agustus karena akan persiapan percepatan pertanaman.

   “Hasil yang kami dapatkan bervariasi antara 7 ton per ha hingga 8 ton per ha. Adapun harga gabah kering panen atau GKP pada panen Juli hingga Agustus ini sangat menggembirakan kami, yaitu 6.000 rupiah per kilogram, sedangkan untuk gabah kering giling itu mencapai 7.500 rupiah per kilogram,” ungkap Salman sambal tersenyum. Dia didampingi oleh Asep Syarifudin,SP pejabat Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan dari Balai Pelayanan Pertanian Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Hadir juga petugas PPL Desa Cihaur Hadi,SP dan petugas Pengendali Organisme Tanaman (POT) Nafsiah,SP.

   Selanjutnya Salman menambahkan bahwa rata-rata lahan yang ada desa itu telah dimanfaatkan secara maksmimal hingga mencapai IP-3. Sebab, faktanya memang bisa menanam padi hingga tiga kali karena ada irigasi yang bagus dan lancar kendati musim kemarau yang berasal dari Daerah Irigasi (DI) Cikondang.

   Menurut Salman, hasil dan harga yang baik saat panen hingga Agustus ini sudah menyenangkan para petani dan mereka diem aza karena sudah untung lumayan banyak. Sebaliknya, kalau petani merugi cerita dan omongan atau keluhan mereka akan terdengar kemana saja dan dimana saja seantero desa bahkan hingga kecamatan dan kecamatan tetangga.

   “Begitupun kalau tanaman padi diserang hama pasti akan banyak keluhan. Misalnya, seperti sekarang ini harga pupuk naik dan mahal begitupun dengan insektisida juga mahal, nah suara petani terdengar tuh di desa-desa. Ada keluhan kalau barang itu mahal sekarang ini, tapi kalau untung besar dengan harga yang bagus petani biasanya diam-diam saja. Dan kendala kami sekarang ini untuk pertanaman yang mendatang harga pupuk naik tinggi sekali, sehingga nantinya keuntungan yang didapat petani tidak seberapa,” Salman menerangkan dan disambut para penyuluh dengan tertawa terbahak-bahak sembari mencibir karena kenyataan yang dihadapi petni memang demikian.

Masuk Leuit Untuk Pangan Mendatang

    Salaman mengatakan bahwa para PPL dan petugas POT yang melayani di Desa Cihaur rajin dan sering datang ke lapangan untuk memantau keadaan pertanaman dan bertemu dengan petani sekaligus membimbing petani yang masuk dalam kelompok. Kemudian hasil yang didapat petani memang baik karena musim tanaman yang kedua cuaca sangat bersahabat pada pertanian, dimana ketika bulir padi mulai keluar cuaca panas, sehingga proses pengisian polong sempurna. Begitupun ketika akan panen petani sudah memasuki musim panas, sehingga padi sangat bagus matangnya ketika dipanen.

   Sebagain dari panen petani, katanya, dijual ke pasar dan hampir setengahnya lagi DISIMPAN di LEUIT atau lumbung ladi untuk makan sendiri atau nanti dijual kalau sudah mulai kehabisan uang untuk kebutuhan keluarga. Biasanya yang 50 persen awal yang dijual untuk modal bertani lagi dan sebagian untuk kebutuhan rumah tangga. Hampir setiap petani memiliki leuit di rumah masing-masing.

Hadapi Kemarau Pajang

    Mengikuti kondisi alam, seperti kemarau panjang yang sering disebut-sebut sebagai El Nino, menuru Koordinator PPL BPP Cibeber Asep Syarifudin,SP bahwa langkah-langkah yang telah disuluhkan kepada petani adalah menanam benih padi genjah atau berumur lebih singkat, semisal hanya yang 90 harian.

   “Langkah penyuluh mengatasi El Nino yang menyebabkan kemarau panjang itu adalah sosialisasi pertanaman padi genjah, seperti MD-70 atau Arjuna yang profitasnya bisa mencapai 5 ton per ha. Juga disampaikan kepada petani agar menghemat pemakaian air melalui kerja sama dengan pihak uluh-uluh atau petugas pengatur air. Petani yang sawahnya mengalami kekeringan karena tidak ada air juga telah didata,” demikian Asep seraya menambahkan hasil ubinan 2,5 meter kali 2,5 meter bersama para penyuluh dan petani profitas panen didapatkan 8 ton per ha dan sangat bagus.

   Selain itu, Asep menuturkan, para PPL juga menyarankan kepada petani apabila pertanaman mereka biasanya padi-padi-padi atau sampai IP-3 agar diubah menjadi padi-palawija-padi apabila tidak ada aliran air. Nah, misalnya pertanaman kedua itu bisa menanam kedelai. Atau bawang merah, ubi atau yang lainnya jangan padi-padi-padi saja terus- menerus.

Hama Utama Tanaman Tidak Ada

   Menurut petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Naifah,SP pada musim tanam kedua atau panen kedua hingga Agustus ini serangan hama hampir tidak ada. Semua tanaman bagus, hal itu mungkin karena para petani menerima dan mempraktikkan saran para penyuluh dan petugas POPT yang berkunjung ke sawah mereka.

   “Kendati demikian, sebelum panen di Desa Cihaur ini saya menemukan hama putih palsu. Nah, untungnya hama putih palsu itu bukan hama utama pada tanaman padi, sehingga masih bisa dikendalikan oleh musuh alami di sekitar pertanaman,”ungkap Nafsiah.

   Ia juga menambahkan bahwa hasil panen musim sekarang bagus. Tentu satu di antara penyebabnya adalah kerena gangguan hama tidak ada. Dan memang dari pengamatan yang dilakukan beberapa kali, gangguan OPT utama tidak banyak atau masih di bawah ambang pengaruh pada hasil, sehingga kali ini petani mendapatkan hasil panen yang baik.

   Sebab, memang gangguan hama sangat berkurang karena cuaca panas, dimana hama atau penyakit tanaman itu muncul banyak di musim penghujan karena suka kelembaban, sedangkan kebetulan panen kali ini musim panas. Dan biasanya pada musim panas itu banyak hama, seperti tikus. Namun, musim panen yang lalu hingga sekarang gangguan dari hama juga hampir tidak ada, sehingga panen bagus.

Berbagi Pikiran Dengan Petani

   Menurut penyuluh Desa Cihaur, Hadi,SP, setiap waktu para petani bisa menyampaikan keluhan dan meminta keterangan kepada penyuluh melalui short message service (SM) atau what Apps (WA) atau pertemuan langsung di sawah maupun di rumah anggota kelompok tani. Pada pertemuan semacam itu bisa saling bertukar pikiran untuk mencari cara keluar dari permasalahan.

    “Intinya kami sering turun ke sawah petani. Bahkan semua petugas yang meliputi sektor pertanian saling bertukar pikiran. Kita juga sering melakukan diskusi terkait apa yang menjadi hambatan kendala di musim tanam yang sedang dihadapi. Dan ternyata sampai panen yang lalu semuanya bisa berjalan dengan baik dan menjadi keuntungan bagi petani dengan mendapatkan hasil panen yang baik,” demikian Hadi.

   Kalau menyangkut kemarau panjang saat ini, menurut Hadi, pihaknya telah menyarankan kepada petani agar berhemat menggunakan air walaupun irigasi masih aman. Sebab, apabila nantinya terjadi kekeringan luar biasa atau ekstrim karena El Nino akan disarankan untuk pergiliran sistem tanam. Artinya, jangan terus menanam padi sawah dan harus diselingi dengan tanaman hortikultura. Jadi, para petani harus cerdas menyiasati keadaan alam yang muncul bergantian. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang