Balitbangtan: Varietas Beneng Dilepas Dieksplor Dioptimalkan Jadi Produk Pangan Penunjang Ekonomi Petani
Thursday, 16th December, 2021 | 588 Views

 

PIHAK BADAN PENELITIAN dan Pengembangan Pertanian (Litbangtan) Kementerian Pertanian hadir mengedukasi petani tentang penerapan inovasi teknologi. Sebab, teknologi akan menyedikan kemudahan serta manfaat dari sisi waktu, tenaga dan biaya. Bahkan dipastikan para petani bisa mencicipi keuntungan ekonomi yang berlipat-ganda.

 

   Demikian disebut-sebut oleh Kepala Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbangtan Provinsi Banten Dr Kardiono dan juga Koordinator Peneliti Talas Beneng Balai Besar Pascapanen Balitbangtan Dr Winda Haliza serta Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Iping Saripin,SP. Mereka berbicara disela-sela acara Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh BB Pascapanen Balitbangtan di Pandeglang, 17-19 November yang lalu.

   Menurut Kardiono, dalam kaitan pemberdayaan petani dan sumber daya di Kabupaten Pandeglang terutama keanekaragaman pangan, pihak Balitbangtan Kementerian Pertanian yang membina BPTP, BB Pascapanen dan Balai Besar Mekanisasi Pertanian telah saling  berkolaborasi untuk mengoptimalkan sumber daya  yang ada di wilayah Banten.

   “Setelah pelepasan varietas talas Beneng pada 2020 yang lalu, maka akan membawa konsekuensi  untuk dibudidayakan oleh petani secara meluas. Kemudian harus berlanjut dari hulu hingga hilirnya untuk menjadi produk pangan sebagai penunjang ekonomi masyarakat Pandeglang,” Kardiono menerangkan.

    Di sisi hulu, demikian Kardiono melanjutkan, tim kerja Balitbangtan menyediakan bibit dan diproses sampai ada penangkar dari kalangan petani. Penangkaran untuk menyediakan bibit talas beneng saat ini telah tersedia di lahan seluas 20 hektare (ha) yang diharapkan bisa menghasil bibit untuk lahan seluas 200 ha. Bibit tersebut akan digulirkan, sehingga ada perluasan area  penyediaan bahan baku  dan pertanaman dari sisi hulunya.

    Kardiono menambahkan bahwa Direktur Aneka Kacang dan Umbi-umbian, Kementerian Pertanian Ir Amir Pohan telah meninjau pertanaman talas oleh petani Pandeglang. Amir Pohan sudah menawarkan pengembangan budidaya yang lebih luas lagi. Sebab, memang kebutuhannya masih cukup banyak dan telah dipetakan. Direktorat Akabi mempunyai program menyeluruh terkait dengan talas beneng itu.

   Talas beneng hanya bisa hidup di bawah tegakan atau di bawah naungan pepohonan. Bahkan akan hidup lebih subur pada teduhan. Memang talas beneng itu  adalah tanaman sela yang memiliki nilai ekonomi yang sangat bagus. Kalau langsung terkena cahaya matahari justru pertumbuhannya tidak maksimal. Potensi itulah  diperkenalkan kepada petani, sehingga pengetahuan mereka memadai untuk membudidayakan talas tersebut.

   Pemerintah hadir untuk memperbaiki tingkat hidup masyarakat petani dengan penerapan teknologi inovatif terkait dengan umbi-umbian dan mudah diterapkan para petani di berbagai daerah. Teknologi itu mencakup perawatan hingga mekanisasi pengolahan lahan dan pengolahan hasil.

Talas, Sagu dan Sorgum

   Menurut Winda Haliza, pada 2021 pihak Balitbangtan memfokuskan kegiatan  riset pengembangan  inovatif dan kolaboratif  atau RPIK tentang pangan lokal, yaitu komoditas  talas, sagu dan sorgum. Pada kesempatan ini yang dibahas adalah talas Beneng yang merupakan varietas unggul yang telah dilepas pemerintah. Selama setahun terakhir talas Beneng telah dijadikan perhatian oleh pemerintah selain dua komoditas lainnya tersebut.

   Dalam lokakarya Bimbingan Teknis selama beberapa hari telah dijelaskan bahwa talas Beneng itu manfaatnya sangat banyak. Umbi, batang hingga daun bisa menghasilkan untuk peningkatan ekonomi petani. Bahkan daunnya sangat berpotensi pengganti tembakau yang bernikotin tinggi sekaligus bisa menghasilkan devisa bagi negara dari sisi substitusi tembakau.

    “Dalam lokakarya telah ditunjukkan kepada masyarakat petani dan pelaku usaha bahwa talas mengandung oksalat yang mengganggu saat dikonsumsi karena GATAL-GATAL. Tetapi, bahayanya bisa diatasi dengan mudah oleh petani dan itu telah diterangkan sejelas-jelasnya,” ungkap Winda Haliza.

Food Safety dan Food Security Talas Beneng

    Menurut Haliza, hal yang terkait food security dan  food safety memang tidak terlepas dari teknologi-teknologi yang menjamin keamanan dikonsumsi. Kepada para petani dan pelaku usaha dalam bimbingan teknis telah dipaparkan cara mengolah dan mengkonsumsinya dengan aman. Dengan penerapan inovasi teknologi, semua tahapan proses telah dijelaskan termasuk cara mendapatkan kualitas produk yang  tidak saja aman  dikonsumsi, namun juga berkualitas baik secara fisik  makanan atau secara karakter risiko kimianya.

  Terkait dengan ketersediaan pangan dan jaminan pangan itu sebenarnya  adalah satu cara  yang berkesinambungan dilakukan. Misalnya, mulai panen dan pascapanennya hingga pengolahannya. Dalam waktu dekan talas beneng akan dipanen atau panen raya, sehingga semua yang terkait dengan keamanan pangan itu sudah harus fit dan masyarakat pada waktunya nanti sudah bisa mengolahnya dan kemudian sudah bisa menjamin ketersediaan untuk produknya.

   Selanjutnya Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Iping Sarpin,SP menjelaskan untuk menjamin keberlangsungan budidaya hingga hilir talas beneng tersebut diperlukan pedaman-pedoman. Misalnya, pedoman budidaya, cara panen, pengolahan hingga pengepakan.

   “Perlu berbagai petujuk yang jelas terutama yang terkait dengan home industry yang diakui berbagai kalangan. Hal tersebut harus dipersiapkan bersama. Artinya, para konsumen jangan sampai complain atas produk yang dibuat atau dihasilkan petani yang sekaligus pelaku usaha kecil,” demikian Iping. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang