Didapat Lewat Uji Zuriat Petani Peternak Sapi Perah Bakal Dapat Bibit Unggul Bermutu
Monday, 29th June, 2020 | 1060 Views

LANGKAH KEMENTERIAN PERTANIAN meningkatkan jumlah dan mutu ternak sapi perah yang unggul dan bermutu tinggi kini dilakukan melalui zuriat. Cara ini dipakai untuk menentukan ternak bibit sapi perah. Kementan berupaya mengatasi berbagai kebutuhan peternak rakyat untuk menambah populasi sapi perah dan peningkatan mutu genetik sapi perah. 

          Pada 2020 fokus kegiatan Kementan untuk menambah populasi sapi perah dilakukan melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan). Selain itu pemasukan bibit sapi perah untuk mengganti induk juga dilakukan, sedangkan untuk peningkatan mutu genetik itu dilakukan langkah melalui program uji zuriat sapi perah nasional.

        Menurut Direktur Perbibitan dan Produksi, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Ir Sugiono, uji zuriat merupakan cara untuk mengetahui potensi genetik produksi susu sapi calon pejantan. Itu dilakukan melalui produksi susu anak betinanya (daughter cow/DC) dan dilakukan untuk menghasilkan bibit pejantan unggul yang cocok dengan kondisi agroklimat Indonesia.

       Usaha peternakan sapi perah dapat ditingkatkan melalui penyediaan bibit sapi perah dan jantan yang berkualitas. Dengan demikian, diharapkan bisa memperbaiki peternak menghasilkan susu dengan kualitas yang lebih baik. Potensi peningkatan mutu genetik sapi perah yang besar di masyarakat menjadi tujuan kegiatan uji zuriat sapi perah nasional.

   “Diharapkan peningkatan produksi susu di masyarakat akan mendorong peningkatan perekonomian peternak sendiri dan sekaligus produksi secara nasional,” demikian Sugiono seraya menambahkan dalam periode 10 tahun terakhir uji zuriat itu telah menghasilkan 14 ekor pejantan sapi bermutu.

     Keempatbelas pejantan unggul sapi perah hasil uji zuriat tersebut adalah Bullionary, Farrel, Filmore, Formery, Flaunt, Florean, Fokker, Hostromsy, Goldsy, Perfentvil, Fortuner, SG. Gabe, SG. Bolton dan Aris. Sapi pejantan bermutu hasil uji zuriat itu memiliki rataan produksi susu/hari sebanyak 16,77 kilogram (kg) per hari untuk dua kali pemerahan. Nilai persentase dari contemporary comparison/Relative Breeding Value yang didapat sebesar 112,75 persen. Bagi petani nilai rataan produksi susu ini sangat menguntungkan peternak karena dengan manajemen pemeliharaan sederhana peternak bisa memperoleh produksi susu yang lebih tinggi dibandingkan sapi betina yang bukan dari keturunan hasil uji zuriat. *sembada/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang