Kepala Dinas Pertanian Prov.Banten: Pengendalian Hama Tikus Untuk Antisipasi Gagal Panen Akibat Perubahan Iklim
Saturday, 20th November, 2021 | 625 Views

PERUBAHAN IKLIM YANG dirangsang La Nina (anak perempuan, Spanyol) saat ini telah mencurahkan air yang sangat melimpah dari langit. Pihak Dinas Pertanian Provinsi Banten bersama Dinas Pertanian Kabupaten Serang mengantisipasi gagal panen, di antaranya me  lakukan pengendalian hama tikus pada pertanaman Oktober 2021- Maret 2022 (Musim Tanam Okt.-Mar). Pengendalian dilakukan dengan pengasapan lubang dan sarang serta pemburuan-penggropyokan.

 

   Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menindak-lanjuti persiapan menghadapi gejala perubahan iklim akibat dampak La Nina. Untuk itu harus ada langkah persiapan menghadapi La Nina untuk perlindungan pada kemungkinan kegagalan panen di kuartal pertama 2022 mendatang.

   Pernyataan di atas disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Ir Agus M.Tauchid,MSi kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di Desa Wali Kukun , Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, baru-baru ini.

    “Dampak dari perubahan iklim, satu di antaranya akan menimbulkan hama utama. Para petani mengenali hama utama dalam lima tahun terakhir di Provinsi Banten, seperti tikus, wereng batang cokelat, wereng penggerek batang  dan kresek.  Hari ini kita berbicara gerakan  pengendalian  hama tikus dan dilaksanakan di Kecamatan Carenang,” ungkap Agus seraya menambahkan bahwa pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Markas Komando Distrik Militer (Makodim) turut berpartisipasi aktif mengerahkan 110 tenaga personil Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam pengendalian hama.

     Menurut dia, pertanaman di Kecamatan  Carenang  merupakan satu sentra terbaik untuk produksi padi di Banten. Dan  di Kecamatan Carenang terdapat hamparan padi yang sangat luas  melebihi 2.000 hektare (ha). Dengan demikian, karena potensi besar tersebut Provinsi Banten bersama Kabupaten Serang sangat mengharapkan secara keseluruhan persiapan menghadapi serangan hama ini bisa optimal.

    Kami harus optimal menghadapi hama ini. Hama tikus tersebut adalah pengerat tanaman padi yang paling gesit dan cepat  menghabiskan tanaman. Kalau petani tidak cepat melakukan pengendalian, hanya hitungan semalam semua tanaman padi bisa habis. Hari ini merupakan rangkaian kegiatan yang kami adakan untuk pengendalian hama tikus,” katanya.

Perlindungan Aktif Pada Tanaman

    Gerakan pengendalian yang dilakukan sifatnya teknis  yang akan berdampak terhadap seluruh wilayah  di Serang dan fokus di Kecamatan Carenang. Diharapkan dalam kegiatan pengendalian tikus-tikus itu membawa pengaruh positif membangkitkan semangat dan optimisme dan motivasi masyarakat dan para petani bahwa pemerintah turut aktif melakukan gerakan pengendalian hama sekaligus melindungi tanaman petani.

   Artinya, demikian Agus M.Tauchid, kini bertepatan awal musim tanam. Semua pihak sudah siap dan berupaya melakukan pembersihan saluran irigasi yang juga merupakan bagian gerakan pengendalian hama tikus yang sering bersarang di sana. Nantinya begitu sudah tanam dan padi dalam perkembangan pertumbuhan, hama tikus tidak akan merusak tanaman yang bisa saja menyebabkan gagal panen dan merugikan petani.

   Selanjutnya disebutkan bahwa para petani yang berserikat dalam kelompok tani tidak akan lalai menunaikan kegiatan-kegiatan pengendalian hama pengganggu tanaman pangan. Kegiatan gerakan pengendalian hama yang dilakukan semacam itu sekaligus mengingatkan para petani agar rajin memeriksa tanaman berikut kawasannya. Apabila ada serangan hama agar disampaikan kepada penyuluh dan petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) agar selekas mungkin bisa diatasi sebelum serangan meluas. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang