Koperasi Sakit Kini 75.000 Sebelum Mati Harus Rapat Tahunan
Saturday, 19th August, 2017 | 618 Views

PEMERINTAH MENUNJUKKAN KESUNGGUHAN membenahi koperasi di seluruh tanah air melalui program reformasi total koperasi. Mulai 2018 mendatang, sebelum mati seluruh koperasi diharuskan menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). 

“Selain mencerminkan aktivitas, RAT juga memperlihatkan partisipasi anggota berkontribusi terhadap koperasi itu sendiri. Program reformasi total koperasi akan mencakup rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan yang dicanangkan Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga. Program ini dibarengi dengan pembubaran terhadap koperasi yang hanya tinggal papan nama,” ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram dalam pembukaan Cooperative Fair Ke-14 Tahun 2017 di Bandung, Jawa Barat (Jabar), belum lama sebagaimana disampaikan pihak Humas Kemenkop dan UKM kepada wartawan online  www.sembadapangan.com dan www.maritimporosnusantara.com ,Jumat (11/8).

Koperasi Sakit

Menurut Agus Muharram, hingga saat ini sudah sebanyak 43.000 koperasi yang sudah dibubarkan. Ini merupakan bentuk pengembangan koperasi. Saat ini masih ada 150.000 koperasi, di mana 75.000 di antaranya yang sehat dan sisanya sakit. Kendati demikian, koperasi yang sakit itu masih diupayakan untuk disehatkan.

“Pesan menteri supaya sisanya 150 ribu itu dibina. Target kami 2018 koperasi sudah harus RAT bila tidak terpaksa diambil tindakan tegas. Terhadap koperasi yang telah menggelar RAT akan diberikan penghargaan dari Kemenkop dan UKM. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap koperasi yang serius membenani diri. Kami akan meberikan penghargaan pada saat kami menggelar Rapat Koordinasi Nasional pada bulan Desember atau Januari, kepada koperasi yang telah melaksakan RAT,” katanya.

Di tempat yang sama Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengayampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan terutama Kemenkop dan UKM dalam memberikan dukungan terhadap pengembangan koperasi di Jabar. Kontribusi koperasi dan UKM turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, mengatasi kemiskinan dan pengangguran serta memperkecil angka kesenjangan sosial.

“Harusnya kita bisa lebih berkembang agar berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan kesenjangan dapat dipangkas,” ungkap Deddy.

Tahun ini emapat koperasi Jawa Barat menerima penghargaan dari pemerintah yang diserahkan langsung dari Presiden Jokowi pada peringatan Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-70 Tahun 2017 di Makassar, yakni KSP Rukun Mekar, KPRI Sasakadana, KUD Sawargi, dan KPBS Pangalengan. Selain itu tiga tokoh Jabar juga mendapat penghargaan masing-masing Gubernur Jabar Ahmad Heryawan Aher), Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jabar Netty Prasetiyani Heryawan. *sembada/bet

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang