Swasembada Pangan Diversifikasi Penting
Thursday, 30th July, 2015 | 883 Views

TEMANGGUNG, 20/5 - CABE RAWIT. Seorang petani memanen cabe Rawit di persawahan desa Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Rabu (20/5). Harga cabe rawit pada musim panen kali ini masih fluktuatif yaitu berkisar Rp6 ribu-Rp7 ribu per kilogram, padahal pada waktu yang sama tahun lalu harga cabe Rawit mencapai Rp16 ribu per kilogram. FOTO ANTARA/Anis Efizudin/ED/pd/09.

 

uhdgeysgr Dijelaskan bahwa diversifikasi pangan merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Sebab, masyarakat tertentu bukan konsumen beras, karena itu pangan lokal mereka juga perlu ditingkatkan produksinya agar kebutuhan pangan mereka juga terpenuhi. Penganekaragaman pangan akan dilakukan dengan melihat potensi masing-masing daerah.

Pemetaannya kita melihat wilayah. Misalnya, kalau Sulsel itu sagu, perbatasan Riau juga sagu. Kalau di Papua itu umbi-umbian. Jadi, hal itu harus dikembangkan berdasarkan keungulan komparatif dan budaya masyarakat setempat. Diversifikasi pangan juga suatu bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal di daerah-daerah.

Untuk itu, katanya, pemerintah berjanji tidak akan hanya fokus meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai, tapi juga pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, dan sebagainya. Tahun ini kita anggarkan. Bukan fokus pada padi, jagung dan kedelai. Dengan kekayaan potensi pangan lokal ini, diyakini Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri dan Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat di bidang pangan. *

Pemetaannya kita melihat wilayah. Misalnya, kalau Sulsel itu sagu, perbatasan Riau juga sagu. Kalau di Papua itu umbi-umbian. Jadi, hal itu harus dikembangkan berdasarkan keungulan komparatif dan budaya masyarakat setempat. Diversifikasi pangan juga suatu bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal di daerah-daerah.

Untuk itu, katanya, pemerintah berjanji tidak akan hanya fokus meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai, tapi juga pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, dan sebagainya. Tahun ini kita anggarkan. Bukan fokus pada padi, jagung dan kedelai. Dengan kekayaan potensi pangan lokal ini, diyakini Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri dan Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat di bidang pangan. *

 

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang