Koramil 013 Banjarsari Ciamis: Untuk Serap Gabah Pada Pengawalan dan Pendampingan Sudah Sesuai Harapan
Wednesday, 25th September, 2019 | 925 Views

PROGRAM SERAP GABAH atau lazim juga disebut sergap gabah petani hingga kini sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Untuk sergap dari SP3T Darma Usaha Sukasari, Kecamatan Banjarsari berlangsung lancar, sehingga lebih banyak bisa diantar ke gudang-gudang milik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog. Serap gabah di wilayah pengawalan Koramil 013 Banjarsari berasal dari dua pihak.

       Menurut Sersan Kepala (Serka) Marjan dari Koramil 013 Banjarsari, respons pihak Perum Bulog atas serapan gabah sangat baik dan mengapresiasi sekali upaya semua pihak. Sebab, melalui serapan gabah tersebut bisa lebih meningkatkan ketersediaan pangan. Dan melalui SP3T Darma Usaha Sukasari serapan gabah semakin lancar saja.

        “Serapan gabah dan pendampingan yang dilakukan oleh pihak Koramil sampai saat ini sangat lancar dan baik-baik saja. Di lapangan pun kita selalu berkomunikasi dengan berbagai pihak yang selama ini yang menjadi jembatan komunikasi  antara Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Ciamis  dan Markas Komando Distrik Militer (Kodim) dan Markas Komando Rayon Militer atau Koramil,” sebut Serka Marjan bersemangat. Dia didampingi oleh Staf Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Dua (Serda) Dwi Mursi Haryanto.

       Menyangkut harga yang berbeda jauh antara harga pokok pembelian atau HPP yang telah ditentukan pemerintah dengan harga yang ada di pasaran wilayah Ciamis seperti sekarang ini, pihak Koramil menyiasatinya dengan menjalin kerja sama dengan pihak penerima  dan pengelola SP3T Darma Usaha Sukasari. Dengan demikian, para petani berkomitmen mau membantu pemerintah dalam rangka serap gabah petani. Sebab, pemerintah sudah membantu kita dari segi benih serta alat dan mesin pertanian atau alsintan, maka wajarlah petani  membantu pemerintah dalam keamaan cadangan gabah di gudang Perum Bulog.

Tengkulak Selesai Gangguan Tak Ada

       Secara terpisah Serda Dwi Musri Haryanto mengungkapkan bahwa gangguan dari pihak tengkulak dalam proses sergap ada di lapangan. Namun, walaupun misalnya ada kehadiran para tengkulak yang akan mencari keuntungan, hal tersebut tidak menjadi halangan yang berarti. Sebab, kesadaran para petani untuk membawa gabah mereka ke SP3T Darma Usaha Sukasari sudah tinggi dan sudah menjauhi jual-beli dengan para tengkulak itu.

        “Para petani tidak melakukan jual-beli gabah lagi dengan para tengkulak. Selain itu juga tidak melakukan transaksi ijon yang sangat merugikan para petani lantaran harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan harga pasar yang ada di Ciamis. Melalui bantuan pemerintah berupa benih, pupuk organik dan sebagainya termasuk traktor besar dan traktor tangan kepada petani justru mendorong petani menyukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan,” ujar Dwi Musri Haryanto.

        Dia menambahkan bahwa melalui SP3T petani belum pernah dirugikan. Malahan sebaliknya para petani sudah diuntungkan dari beberapa segi. Kalau menyangkut kendala pengawalan di lapangan untuk mengumpulkan gabah petani dalam rangkaian kebutuhan sergap  itu tidak begitu siknifikan betul. Sebab, pihak Koramil 013 sudah menggalang kerja sama dengan ketua kelompok tani  agar petani yang tergabung dalam kelompok mau diajak bekerja sama dalam menyukseskan serap gabah petani. Dan setiap kali panen target kami terpenuhi sampai ke gudang Perum Bulog. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang