Di Desa Motong Sumbawa Mentan Tinjau Budidaya Jagung
Wednesday, 9th September, 2015 | 991 Views
Andi Amran tinjau budidaya jagung di Desa Motong, NTB

Andi Amran tinjau budidaya jagung di Desa Motong, NTB

BEGITU usai melepas jagung ekspor Indonesia asal Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Menteri Pertanian Andi Amran langsung bergegas meninjau budidaya dan lahan jagung di Desa Motong, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Ekspor jagung sebanyak 12.000 ton itu dilepas di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Di Desa Motong alam kesempatan ini Andi Amran berdialog dengan para petani. Dalam kesempatan itu menteri mendapatkan keterangan utuh bahwa harga jagung pipil kering pada petani sangat rendah, yaitu hanya 2.100 rupiah per kilogram (kg). Menteri dengan keras dan tegas menyeringai bahwa harga yang rendah itu belum memberikan keuntungan kepada petani karena dirasakan belum mengembalikan modal petani alias rugi.

Menteri berkata bahwa besaran harga jagung basah di tingkat petani hanya 1.500 per kg. Hal ini tidak bisa dibiarkan berlama-lama dan pihak Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) harus beli dengan harga sebesar 2.400 rupiah per kg jagung kering supaya petani merasakan keuntungan walaupun kecil. Petani harus didorong terus agar bersemangat menanam jagung. Jadi, Bulog harus serap jagung petani, jangan biarkan harga jagung petani rendah sampai di bawah 2.000 rupiah per kg.

Pada kunjungan di desa tersebut menteri pertanian menyerahkan bantuan untuk seluruh Kabupaten Sumbawa berupa pompa air sebanyak 36 unit dan uang dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 30 miliar rupiah untuk pembangunan embung, sumur dangkal dan sumur bor. Bantuan tersebut dikhususkan bagi petani jagung  agar produksi jagung petani meningkat dan aman. Selain itu dana tersebut adalah untuk membantu mengatasi kekeiringan di Sumbawa, sehingga petani masih tetap menanam jagung.

Hadir dalam kunjungan tersebut adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Direktur Pelayanan Publik Wahyu Suparyono, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Winarno Tohir, Staf Ahli Menteri Pertanian Mukti Sarjono, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB Husnul Fauzi dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB Hartinah. *rori 

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang