Urusan Daging, DPR Dukung Pemerintah Dengan Program SPR
Wednesday, 10th February, 2016 | 682 Views
SDC11398-1

Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron (Foto:sembada/mare)

PARA wakil rakyat di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi pangan mendukung pemerintah untuk terus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam persediaan daging melalui program Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Sebab, dengan SPR diyakini petani peternak akan memahami peranannya memasok ternak secara berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi IV DPR yang sekaligus menjadi anggota, seusai melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginspeksi kapal ternak Camara Nusantara-1 yang sandar di Dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara, (9/1) yang lalu.

Menurut Herman, melalui pengembangan SPR dipastikan produksi ternak akan terjaga secara terus-menerus. Dengan demikian, program pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dari subsektor peternakan akan tercapai. Bahkan, untuk tujuan tersebut para petani akan didorong untuk tidak menjual sapi betina, sehingga produksi tidak semakin menurun.

Kapasitas Kapal Harus Terpenuhi

Herman menambahkan bahwa persoalan daging yang mahal sekarang bukan semata-mata urusan pemerintah melalui Kementerian Pertanian, melainkan urusan semua pihak. Dalam kaitan itu pihak DPR sangat peduli dan akan terus mendorong para pengusaha, petani peternak dan juga pemerintah menjaga produksi ternak terutama sapi.

“Saya sudah mendorong semua anggota DPR di komisi pangan untuk melakukan pengawasan dan pengembangan peternakan rakyat demi mencapai kedaulatan pangan melalui program swasembada pangan. Jadi, populasi ternask harus dijaga agar prodduksinya berkembang,” demikian Herman.

Disebutkan pula bahwa pasokan ternak dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan NTB saat ini hingga beberapa waktu ke depan harus berkesinambungan. Dengan demikian kapal ternak yang mengangkutnya bisa terus-menerus secara berjadual ke Jakarta dengan muatan penuh 500 ekor sesuai kapasitas kapal. Pihak DPR selalu mengingatkan agar kapal selalu penuh. Artinya, jangan sampai penuh hanya saat menteri menginspeksi. Atau saat menteri pertanian ke Provinsi NTT melihat ketersediaan ternak, sapinya terlihat banyak, tetapi begitu menteri pertanian pulang, sapi lenyap entah ke mana. Ini jangan sampai terjadi.

                                                                          *sembada/mare

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang