Untuk Dukung Swasembada Daging Melalui Upsus Siwab IB Cukup
Sunday, 8th January, 2017 | 754 Views

  

PIHAK Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian telah memastikan bahwa saat ini straw cukup untuk menyukseskan upaya khusus sapi indukan dan kerbau wajib bunting (Upsus Siwab) 2017. Upsus Siwab  adalah program mempercepat swasembada daging hingga 2018 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh Dirjen PKH Drh I Ketut Diarmita,MP ketika melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, di Malang, Jawa Timur, baru-baru ini. BBIB Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yg telah berdiri sejak 1982 dengan tugas utama produksi dan distribusi straw (semen beku), pengembangan IB juga melaksanakan bimbingan teknis bidang IB sejak tahun 1989. Hingga 2016 telah memproduksi lebih dari 38,5 juta dosis semen beku dan mendistrubusikan ke seluruh Indonesia lebih kurang 33,5 juta dosis.

Dalam kunjungan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita ke BBIB Singosari, Jumat 30 Desember 2016. Ketut mengatakan bahwa BBIB Singosari harus siap mendukung keberhasilan Upsus Siwab ini dengan kualitas straw yang prima. Sapi-sapi pejantan dari berbagai ras yang bermutu tinggi harus disiapkan secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas semen yang dihasilkan. Untuk kebutuhan IB, pihak BBIB Singosari telah menyalurkannya ke seluruh Indonesia terutama di provinsi atau kabupaten yang sudah mempunyai ahli inseminasi. Pihak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan juga telah mengekspor straw ke sembilan Negara dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak di dalam negeri.

“Untuk itu diharapkan agar BBIB Singosari untuk berperan aktif mengembangkan petani ternak binaan di Indonesia terutama petani ternak yang ada di sekitar BBIB Singosari, sehingga mereka mendapat ilmu pengetahuan tentang beternak yang baik. Selain itu juga melakukan supervisi peternak dengan IB gratis  dan kerja sama lainnya yang prorakyat, sehingga keberadaan BBIB Singosari dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar,” demikian Ketut sembari menambahkan bahwa BBIB Singosari telah meraih International Standardization Organization (ISO) Standar Nasional Indonesia (SNI) 9001:2008 dan ISO SNI 17025:2008.

Bimbingan Teknis

Pada kesempatan kunjungan kerja itu dilaksaksanakan juga bimbingan teknis manajemen peternakan dengan peserta kelompok peternak di Desa Toyomarto. Bimbingan tersebut merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendampingan secara intensif kepada para peternak. Dalam bimbingan dan pelatihan tersebut adalah meliputi tata cara pemeliharaan ternak, pengolahan pakan dan menjaga kesehatan hewan. Para peternak dibekali pula topik tambahan, yaitu budidaya cacing di bahan bahku kotoran ternak untuk menambah pendapatan peternak.

“Bahkan untuk mendorong kecukupan protein hewani, para petani juga diberi kesempatan untuk beternak kelinci yang sumber proteinnya tidak kalah mutu dengan protein hewani lainnya. Itu untuk mendorong swasembada protein hewani,” ungkap Ketut Diarmita. Pada pelaksanaan bimbingan teknis disertai pelatihan tersebut juga dihadiri pejabat dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat yng berbicara mengenai kredit usaha rakyat. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang