Tersedia Cukup dan Harga Produk Hortikultura Bawang Merah dan Cabai Stabil Jelang Lebaran 2023
Wednesday, 19th April, 2023 | 377 Views

SEBAGAI BAROMETER NASIONAL terkait harga dan ketersediaan pangan tak terkecuali produk hortikultura, situasi dan kondisi di DKI Jakarta dan sekitarnya menjelang Lebaran 2023 tidak bergejolak. Bahkan kendati mayoritas populasi pulang ke kampung masing-masing, pengaruhnya terhadap kebutuhan bawang merah dan cabai tidak signifikan. Semua kebutuhan produk hortikultura di Provinsi DKI Jakarta dan wilayah satelitnya, seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Depok pun Kabupaten Tangerang dan Selatan bisa terpenuhi.

   Menurut Koordinator Pemasaran Produk Hortikulturan, Direktorat Jenderal Hortikulutura, Kementerian Pertanian (Kementan) Dr Ermia Sofiyessi,STP,MAgr, melalui Komitmen Champion Bawang Merah dan Cabai dalam pengamanan pasokan dan harga 2023, kini sudah tersedia stok bawang merah kumulatif sebanyak 5750 ton dan cabai sebanyak 2.750 ton.

    “Sudah siap menyediakan kedua komoditas tersebut dengan harga jual yang akan lebih murah senilai 5.000 rupiah per kilogram (kg) dibandingkan harga pasar terutama apabilai sewaktu-waktu terjadi gejolak harga. Bahkan Champion Bawang Merah dan Cabai sudah siap menjadi mitra strategis pemerintah,contohnya dengan pihak dinas-dinas dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura,” demikian Ermia Sofiyessi kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di kantornya, belum lama berselang.

   Ia menambahkan juga bahwa selama periode satu tahun yang meliputi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) untuk menjaga pasokan maupun harga 2023 komitmen Champion  siap melaksanakan kegiatan pengembangan kawasan dengan dukungan fasilitasi bantuan pihak Ditjen Hortikultura, Kementan, yaitu untuk bawang merah seluas 4.792 hektare (ha) dan cabai seluas 1.250 ha selama satu tahun dengan melibatkan kelompok tani yang dibina oleh pihak Champion sesuai ketentuan.

Pengembangan Kampung Horti

   Ermia mengungkapkan bahwa pada 2022 pihak Ditjen Hortikultura telah mengembangkan Kampung Horti, yaitu Kampung Sayuran dan Kampung Buahan. Untuk jenis Kampung Sayuran totalnya 610 dan luasan mencapai 9.971 ha. Rinciannya adalah untuk 257 Kampung Bawang Merah dengan luasan mencapai 3.103 ha, 267 kampung cabai dengan luasan mencapai 5.530 ha dan 58 kampung bawang putih dengan luasan mencapai 1.108 ha.

“Lainnya adalah 3 kampung bawang bombay dengan luasan mencapai 15 ha dan 18 kampung kentang dengan luasan mencapai 180 ha serta 7 kampung sayuran daun dengan luasan mencapai 35 ha,” Ermia bercerita.

Pasokan Cukup Harga Normal

   Selanjutnya Ermia Sofiyessi mengatakan bahwa kini pasokan di Provinsi DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya cukup. Demikian juga menyangkut harga masih normal kendati ada fluktuasi. Hal itu memang diyakini karena melalui Early Warning System (EWS) sudah langsung bisa terpantau volume produksi bawang merah dan cabai untuk tiga bulan ke depan. Dengan demikian, kawasan cabai dan bawang akan bisa mencakup pasokan.

   Disebutkan pula berkaitan dengan cuaca ekstrim saat ini yang terjadi sejak akhir tahun hingga Januari telah mempengaruhi tanaman cabai. Tetapi, secara nasional ketersediaan pasokan tetap bisa terpantau melaui EWS. Kondisi demikian tidak terlalu mengkhawatirkan karena sudah ada dukungan program pemerintah berupa Gerakan Tanaman Cabai  Pekarangan.

    Jadi, kata Ermia, dari sisi pasokan yang terpantau dalam waktu berjalan. Begitu juga mengenai pemantauan harga, selama harga di atas dengan standar deviasi atau penyimpangan positif tidaklah masalah bagi konsumen. Contohnya, harga rata-rata cabai sebesar 72.000 rupiah per kg dan harga kisaran di angka 10.000 rupiah, maka kalau sudah di atas 82.000 per kg dipastikan bermasalah bagi konsumen. Sebaliknya jika harga di bawah 82.000 per kg, maka para petani yang akan berteriak.

    “Untuk itu pemerintah hadir untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan untuk kepentingan semua pihak. Dan hal itu sudah terjadi selama beberapa waktu karena ada program EWS yang bisa dimanfaatkan untuk memantau kegiatan para pelaku bisnis dan budidaya di sentra-sentra,” ungkap Ermia.

   Ditambahkan, di Lebaran 2023 ini pasokan dan harga tetap normal kendati sebagian besar penduduk Provinsi DKI Jakarta pulang kampung. Dan hal itu pun tidak mempengaruhi kebutuhan bawang dan cabai di daerah-daerah tujuan orang yang pulang kampung itu. Kenapa? Para pelaku bisnis kuliner di daerah akan meminta paskon ke daerah sesuai kebutuhan kalau misalnya ada lonjakan, sementara di Provinsi DKI Jakarta dan kawasannya pasokan akan digerakkan ke daerah. *sembada/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang