Temu Kehumasan Ditjen Peternakan Ke BPTU-HPT Sembawa
Thursday, 7th April, 2016 | 758 Views
Para Peserta Temu Kehumasan (Foto:sembada/pamungkas

Para Peserta Temu Kehumasan (Foto:sembada/pamungkas)

PIHAK Direktorat Jenderal Petemakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) kembali menyelenggarakan Temu Koordinasi Kehumasan yang diselenggarangan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Acara semacam itu merupakan agenda tahunan di setiap Eselon I Kementerian Pertanian.

     Acara Temu Koordinasi Kehumasan ini mengundang para pejabat kehumasan lingkup Kementerian Penanian dan juga wartawan dari beberapa media baik cetak maupun online. Pada 2016 diisi dengan paparan dari beberapa narasumber, yaitu oleh Direktur Pemberitaan Metro TV yang membahas Strategi Pengembangan Humas dan Komunikasi Publik Kementan, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Keswan membahas Analisis Berita Positif dan Negatif Bidang Peternakan dan Keswan serta Tindak Lanjutnya.

     Pembicara lainnya adalah Kepala BPTU-HPT Sembawa yang membahas BPTU-HPT sebagai Center of Excellent Pembibitan Ternak dan Kepala Biro Humas dan lnformasi Publik Kementerian Pertanian yang membahas Strategi Pemberitaan Pembangunan Pertanian.

      Selanjutnya penyelenggaraan acara yang berlangsung dari tanggl 6-7 April itu diadakan kunjungan lapangan ke Balai Perbibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternaj (BPTU-HPT) Sembawa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Para peserta melihat langsung bagaimana pengelolaan perbibitan sapi dan ayam Indonesia yang disalurkan dan dijual kepada masyarakat di berbagai provinsi.

     Pihak Ditjen Petemakan dan Kesehatan Hewan sebagai satu unit dibawah Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk menunjukkan usaha pemerintah dalam mewujudkan visi misi pemerintahan

terutama dalam program swasembada pangan. Hal ini mencakup ketahanan dan kedaulatan pangan serta kemandirian pangan yang harus diwujudkan oleh pemerintahan saat ini. *sembada/pamungkas

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang