Program Desa Sehat Pangan Dikembangkan
Friday, 24th June, 2016 | 742 Views

Supriadi (Foto:sembada/rori)

Supriadi (Foto:sembada/rori)

BERBAGAI pihak kini memikirkan dan merencanakan keamanan makanan (food security) dan jaminan makanan (food safety) untuk masyarakat desa termasuk yang dihasilkan petani. Pihak tersebut adalah Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa DTT), Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Instansi tersebut di atas akan menggalang kerjasama mengembangkan Program Desa Sehat Pangan.

“Ada pertemuan untuk bersinergi membangun masyarakat desa secara holistik atau menyeluruh yang bisa dimulai dari penanganan pangan yang sehat bagi semua masyarakat desa di daerah terpencil, pesisir maupun perbatasan,” demikian dijelaskan Drs Supriadi,MSi kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di kantornya, beberapa waktu yang lalu. Supriadi adalah Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTU), Kementerian Desa DDT.

Menurut Supariadi, pihaknya memaparkan secara terbuka semua kegiatan yang sedang dilakukan Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan agar bisa bersinergi di daerah dengan basis kerja di kabupaten. Sebab, rawan pangan itu berada di kabupaten dan kegiatannya ada didesa. Itulah yang akan didalami dan dibahas dalam kaitan kerjasama ke depan.

Dia menambahkan, pihak instansi yang akan bermitra itu lebih mendorong pada peningkatan kapasitas, penyuluhan dan kegiatan yang lain-lainnya dengan sasaran ke hilir atau konsumen di 100 desa pada 2016 ini dan akan ditingkatkan di 2.100 desa pada 2017. Dari sisi kepentingan, pihak Kemendesa DTT lebih mengarah pada produksi pangan yang sehat.

“Itulah sasaran program BPOM dan meminta data kepada kita agar bisa bermitra bersama. Dalam rangka keamanan pangan kita meminta juga kepada pihak mereka desa-desa yang memproduksi makanan di tengah masyarakat agar ada laboratorium BPOM. Misalnya, di tingkat kecamatan atau kabupaten ada pengawasan jaminan dan keamanan pangan melalui laboratorium,” Supriadi menuturkan.

Ada Laboratorium Desa

Selain itu Supriadi lebih jauh mengatakan bahwa Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan sudah membangun rumah produksi di desa, seperti di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Di kabupatan yang sama juga sudah dibangun oleh Dinas Perdagangan bersama Dinas Pertanian pasar jajanan tradisional yang menjajakan beragam makanan olahan masyarakat desa. Di tempat seperti ini BPOM harus hadir untuk mengawasi peredaran makanan yang sehat, higienis dan aman untuk konsumsi. *

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang