Pihak Japfa Impor Hampir 4.000 Ekor Sapi Indukan
Tuesday, 3rd January, 2017 | 779 Views

UNTUK mendukung peningkatan populasi ternak sapi melalui kemitraan dengan peternak rakyat atau koperasi, pihak PT Japfa Comfeed Indonesia mengimpor hampir empat ribu atau sebanyak 3.826 ekor sapi dari Australia. Importasi sapi yang tiba di Surabaya pada kahir Desember 2016 tersebut dilakukan oleh PT Santosa Agrindo (Santori) yang merupakan anak perusahaan dari PT Japfa.

Adapun jumlah itu merupakan impor sapi indukan terbesar dalam sekali pengapalan yang pernah dilakukan di Indonesia. Sapi-sapi indukan yang diberangkatkan dari pelabuhan Darwin, Australia ini akan dikirim ke lokasi peternakan PT Santori, di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Di lokasi perkandangan tersebut akan diadakan kawin suntik melalui inseminasi buatan (IB).

“Impor sapi indukan ini merupakan wujud nyata komitmen pihak Japfa untuk mendukung program peningkatan populasi sapi potong di Indonesia yang dicanangkan Pemerintah. Pihak Japfa melalui anak usahanya, Santori, menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menyambut kebijakana pemerintah yang mewajibkan impor sapi bakalan harus disertai impor sapi indukan sebesar 20 persen untuk industri dan 10 persen untuk program kemitraan,” demikian keterangan Bintoro Iantono, Kepala Unit Penggemukan Probolinggo  PT Santori.

Membantu Peternak

Aturan pemerintah ini membuka peluang yang besar untuk membangun kemitraan dengan peternak rakyat dalam memelihara sapi indukan. Di kandang Santori Probolinggo yang berkapasitas 15.000 ekor ini, setelah sapi indukan memasuki usia kebuntingan eman bulan akan didistribusikan melalui pola kemitraan kepada para peternak yang tersebar di wilayah Jawa Timur terutama di Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya pihak PT Santori akan kembali membeli sapi-sapi hasil pemeliharaan peternak rakyat.

Kedatangan sapi indukan tersebut diharapkan dapat membantu percepatan peningkatan jumlah populasi sapi potong. Diasumsikan tingkat keberhasilan kebuntingan dan kelahiran mencapai 75 persen, sedangkan jumlah sapi indukan saat ini sebanyak 6.320 ekor. Dengan demikian, pada pertengahan 2018 diperkirakan sudah dapat tersedia tambahan sekitar 2.160 ekor sapi bakalan dan 3.160 ekor sapi indukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia.

Prediksi ini didasarkan pengalaman pihak PT Santori saat mengembangkan usaha breeding di Provinsi Lampung Sejak 2007 pihak PT Santori sudah memiliki beberapa lokasi usaha penggemukan dan pengembangbiakan sapi yang terbesar di Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dari ketiga lokasi tersebut PT  Santori memiliki kapasitas pemeliharaan hingga 70.000 ekor. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang