Petani Penangkar Benih Kedelai Sudah Panen Kendati Hujan
Friday, 9th March, 2018 | 835 Views

 

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Prov.Banten Sobirin,SP,MSi (Foto:sembada/rori)

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Prov.Banten Sobirin,SP,MSi (Foto:sembada/rori)

PETANI PENANGKAR KEDELAI (Glycine max) di Provinsi Banten saat ini sedang bergiat di Kecamatan Gunung Kencana (Kab.Lebak) dan beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang, yaitu di Cibaliung, Carita dan Cikeusik. Hasil panen penangkar itu hanya menghasilkan benih sebanyak 40 ton.

Kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Banten Sobirin, SP,MSi mengungkapkan bahwa hasil yang diperoleh petani penangkar benih kedelai sangat rendah lantaran dipanen saat musim hujan. Artinya, petani tidak sempat menjemur kedelai yang dipanen untuk mendapatkan bakal benih berkualitas. Selain itu saat ini petani tidak memiliki alat mesin pertanian berupa pengering (dryer), sehingga mereka hanya mengandalkan matahari.

“Kendati hujan, petani harus memanen kedelai yang dipersiapkan untuk benih di Provinsi Banten ini. Walaupun tanamannya baik, tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan karena tidak cukup waktu untuk menjemur. Petani atau kelompok tani hingga kini tidak memiliki alat pengering, sehingga hanya bisa mengeringkan kedelai sesempatnya pada saat matahari muncul,” demikian Sobirin dengan nada prihatin.

Bahkan, kata Sobirin, lahan kedelai itu banyak juga diserang hama terutama tikus. Akibatnya, kebutuhan benih terutama dari Kecamatan Panimpang dan Kecamatan Sobang tidak bisa memasok kebutuhan benih untuk seluruh Provinsi Banten. Untuk itu akan dicari ke Jawa Tengah atau Jawa Barat agar tidak sampai terjadi kekosongan.

“Kini petani kami sangat bersemangat menanam kedelai karena ada jaminan dari pemerintah terutama  benih dan pupuk. Ini telah memberi semangat kepada banyak petani atau kelompok tani,” katanya.

Disebutkan, hasil petani itu hanya cukup sekitar 25 persen untuk benih. Oleh sebab itu pada musim tanam APRIL nanti petani akan mendatangkan benih kedelai dari Kabupaten  Grobogan (Kabupaten Jawa Tengah) dan Kabupaten Cianjur (Jawa Barat). Saat ini para anggota kelompok tani  (koptan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) sudah merencanakan mencari benih dari daerah-daerah tersebut.

CPCL Kedelai 2018

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Banten Sobirin mengemukakan bahwa untuk memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Kedelai Provinsi Banten mencapai mencapai ratusan hektare. Selain di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lebak CPCL itu antara lain di Kota Cilegon yang mencapai 144 ha yang tersebar di Kecamatan Cibeber (25 ha), Jombang (15 ha) dan Cilegon seluas 5 ha. Lainnya adalah di Kecamatan Grogol seluas 20 ha, Purwakarta (10 ha), Pulo Merak (20 ha), Citangkil (25 ha) dan Cisauk seluas 2 ha. * sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang