Pembangunan Desa Sangat Strategis, Komisi V Perjuangkan Anggaran Kemendesa
Thursday, 29th September, 2016 | 669 Views

 

PARA anggota Komisi V DPR RI  bertekad memperjuangkan anggaran untuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pransmigrasi (Kemendesa) pada APBN 2017 sebesar 9,75 triliun rupiah. Pihak Komisi V DPR beralasan bahwa program dan kegiatan Kementerian Desa sangat strategis untuk kedaulatan bangsa dan keamanan Negara yang dilandaskan pada nawa cita Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Pernyataan perjuangan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berlangsung pada tanggal 20 September hingga pkl 23.45 itu dituangkan dalam kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Kementerian Desa dan Komisi V DPR yang dipimpin oleh Yudi Widiana Adia. Dari Pihak Kementerian Desa hadir semua pejabat Eselon I yang didampingi para direktur dan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi, PhD.

“Kami dapat memahami penjelaan pihak Kemendesa mengenai rincian rencana kerja dan anggaran unit Eselon I Kemendesa termasuk program kegiatan strategis TA 2017 sebagaimana tercantum dalam bahan rapat dengan pagu anggaran. Pagu kebutuhan sebesar kebutuhan 14.807.44.807 rupiah, nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau ARAPBN Tahun Anggaran 2017  sebesar 5.055.124.250 rupiah dan kekurangannya mencapai 9.752.620.557 rupiah. Kami akan perjuangan karena program Kementeria Desa sangat strategis,” ungkap Sanusi. Ungkapannya itu dituangkan pula pada Kesimpulan RDP itu.

Dalam kesimpulan berikutnya dinyatakan bahwa Komisi V DPR RI sepakat bahwa program dan kegiatan pada masing-masing unit organisasi Eselon I Kemendesa pada TA 2017 akan disinergikan dan disesuaikan dengan masukan dari pihak Komisi V DPR RI sesuai Pasal 78 dan Pasal 80 huruf j UU No.1/2014 tentang MPR,DPR,DPD dan DPRD.

Pihak Komisi V DPR RI sepakat untuk memperjuangkan kenaikan pagu anggaran unit Eselon I Kementerian Desa TA 2017 untuk membiayai program dan kegiatan pada masing-masing unit organisasi yang ditargetkan pada 2017 sesuai dengan mekanisme pembahasan anggaran di DPR RI.

Ketika membahas program unggulan pada masing-masing eselon tercermin bahwa ada kegamangan untuk meneruskan proyek hingga akhir tahun. Kendati demikian, para pejabat Eselon I di Kemendesa itu bertekad untuk menuntaskan program yang sudah disepakati walaupun anggarannya sangat terbas lantasan dipotong oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Proyek unggulan yang disasar semua Eselon I teknis hampir terfokus di sektor pangan, yaitu subsektor tanaman pangan padi, jagung, peternakan dan hortikultura. Juga menyangkut pangan dari sektor kelautan atau perikanan termasuk rumput laut dan pariwisata. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang