Menteri Perdagangan Tinjau Pasar Untuk Stabilkan Harga
Monday, 8th August, 2016 | 681 Views

MENTERI Perdagangan berinisiatf meninjau beberapa pasar tradisional dan modern  di Kota Tangerang Selatan dengan mengajak Pejabat Eselon 1 di Kementerian Perdagangan, Minggu (7/8/16). Menteri ingin mengetahui perkembangan harga komoditas pangan, seperti beras, bawang merah, cabai, gula dan daging sapi.

“Ini tugas yang dimandatkan Presiden Jokowi kepada saya, yaitu mengendalikan harga pangan. Rakyat harus mendapatkan harga pangan yang terjangkau dengan tetap membuat kesinambungan dunia usaha,” ungkap Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan.

Enggartiasto menambahkan bahwa Presiden menugaskannya mengerjakan tiga sektor prioritas, yaitu pertama, memprioritaskan upaya pengendalian harga. Kedua, memprioritaskan upaya kemandirian pangan. Ketiga, memprioritaskan kesinambungan dunia usaha. Dan peninjauan ke beberapa pasar itu untuk memastikan harga pangan pokok terjamin ketersediaannya dan terjangkau harganya tetutama harga daging.

Terkait masih harga daging sapi yang masih tingg di pasar tradisional, Enggartiasto melakukan dialog dengan pemilik feedlot (penggemukan sapi) PT Tanjung Unggul Mandiri di Tangerang. “Harga daging sapi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecederungan stabil pada tingkat harga yang tinggi. Keadaan tentu cukup memberatkan baik bagi konsumen maupun bagi pedagang karena omzetnya semakin turun,” tanya menteri saat berdialog dengan beberapa perwakilan asosiasi.

Hadir pada kesempatan itu adalah dari manajemen ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia), AIDDI (Asosiasi Industri dan Distributor Daging Indonesia), APDI (Asosiasi Pedagang Daging Indonesia), APPHI (Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia), GAPUSPINDO (Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia), NAMPA (National Meat Processor Association).

“Hasil diskusi akan menjadi masukan penting untuk merumuskan kebijakan baru dalam tata niaga daging sapi, termasuk tata kelola impornya. Pemerintah merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif dalam menjaga kecukupan pasokan daging sapi di masyarakat dengan harga yang terjangkau,” demikian Enggartiasto.

Kondisi Pasar Harus Diubah

Enggartiasto menambahkan bahwa pembangunan pasar rakyat tidak hanya akan fokus pada pembangunan pasar fisik, tetapi juga membangun sistem budaya yang mengedepankan interaksi antara penjual dan pembeli. Selain itu pengelolaan pasar rakyat juga harus dibenahi agar dapat bersaing dengan pasar modern yang pengelolaannya lebih profesional. Pengelolaan pasar rakyat juga harus maksimal mengingat pasar rakyat merupakan lokasi utama pembelian barang kebutuhan pokok masyarakat karena produknya yang relatif segar.

“Pemerintah akan mempercepat target revitalisasi pasar rakyat ini untuk tiga hal, yaitu menjaga laju sektor riil, meningkatkan fasilitas kemudahan berusaha, dan memperluas akses ekonomi masyarakat,” tegas Enggartiasto sembari menambahkan kondisi pasar tradisionil  harus diubah dari citra kotor becek dan bau itu dengan citra baru yang khas, unik, bersih, rapi, dan tertib. Karena itu Kementerian Perdagangan mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat yang itu harus diikuti oleh pihak manajemen pasar. *sembada/mare

 

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang