Kejar Target Baru Kabupaten Tuban Ingin Tambah Kuota
Monday, 16th October, 2017 | 679 Views

TARGET LUAS TAMBAH Tanam (LTT) Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur (Jatim) kini sudah terlampaui. Oleh karena itu Kabupaten Tuban berharap ada penambahan kuota pupuk. Sasaran LTT untuk sawah seluas 56.000 hektare (ha) dan LTT untuk padi seluas 101.000 ha serta  LTT untuk jagung seluas 98.000 ha sudah tercapai.

“Dengan bantuan dari Kementan berupa alat mesin pertanian atau alsintan, pupuk dan benih untuk LTT padi, Kabupaten Tuban sudah aman. Sudah mencapai sasaran, di mana pada posisi September ini sudah 103.000 ha. Dan dengan alasan pencapaian itu pihak Direktorat Jenderal Tanaman  Pangan, Kementerian Pertanian meminta tambahan menjadi 128.000 ha. Jadi, kami minta tambahan kuota pupuk dan lainnya,” demikian Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabupaten Tuban Ir Mustadi pada Pembukaan Kunjungan Rombongan Wartawan bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian di Tuban. Kunjungan tersebut berlangsung dari 11-13 Oktober 2017.

Menurut Mustadi, untuk target yang telah diberikan melalui kepercayaan tersebut pihaknya akan berupaya kerja keras hingga maksimal. Memang hal itu sudah bisa dicapai yang didukung aliran irigasi yang berfungsi baik, sehingga musim tanam tiga kali setahun bisa dilakukan. Kendala yang ada yang harus diatasi adalah lahan di Kabupaten Tuban yang sebagian besar adalah tada hujan, sehingga harus diatasi dengan pompanisasi atau embung.

Sasaran untuk jagung sebesar 98 persen sampai dengan September atau seluas 118.000 ha untuk Jawa Timur sudah tercapai. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan alsintan kepada petani yang cukup besar karena pendampingan berbagai pihak, sehingga mesin dipakai secara maksimal dan sudah meningkatkan taraf hidup para petani.

“Di sini kami sampaikan bahwa kerjasama antara pihak Dinas Pertanian dengan pihak Komando Distrik Militer atau Kodim sudah terjalin harmonis. Contohnya, kejadian awal tahun ini, di mana penyaluran pupuk sempat kritis lantaran sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok atau RDKK, kebutuhan pupuk untuk kabupaten Tuban adalah 327.000 ton. Namun, alokasi penempatan pupuk itu tidak sesuai dengan kebutuhan petani, di mana kami hanya mendapatkan 30 persen, 110.000 ton,” katanya.

Kendati demikian, menurut Mustadi, kebutuhan pupuk untuk Kabupaten Tuban sudah jauh dari cukup. Namun, petani telah terbiasa mandiri, sehingga mereka beli pupuk nonsubsidi dengan sendirinya. Dengan pendampingan dan pengawalan pihak Kodim untuk memantau seluruh kios yang mendapat tanggung jawab menyebarkan pupuk kepada semua petani, maka pupuk bersubsidi bisa termanfaatkan sesuai dengan peruntukannya. *sembada

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang