Kebutuhan Daging Terpenuhi Kapan Saja
Thursday, 18th February, 2016 | 899 Views
Wignyo Sadwoko (kanan) (Foto:sembada/rori)

Wignyo Sadwoko (empat kanan) (Foto:sembada/rori)

IMG_1634-Wignyo Sadwoko

Wignyo Sadwoko (kanan) (Foto:sembada/rori)

KINI data ternak yang sudah dipetakan di delapan provinsi utama sentra atau penghasil ternak adalah 65.000 ekor sapi yang siap diantar ke Pulau Jawa. Selain itu juga terdapat sebanyak 200.000 ekor sapi yang dicadangkan untuk berbagai daerah kapan saja dibutuhkan.Oleh sebab itu ternak di daerah harus diangkut kapal khusus dengan kecepatan dan kondisi yang nyaman untuk ternak.

“Dari jumlah tersebut terdapat sebanyak 159.000 ekor untuk dipasok ke Provinsi Jawa Barat (Jabar), sedangkan untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta adalah 463.000 ekor dalam 2016 ini. Kondisi tersebut memerlukan sarana khusus, sehingga pasokannya terjaga secara berkesinambungan. Ini memerlukan sarana angkut yang khusus dan jawabannya adalah kapal laut,” demikian keterangan Ir Wignyo Sadwoko, MM, Kepala Subdit Antar Lembaga, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian kepada wartawan di Batam,  Provinsi Kepulauan Riau, Senin (15/2).

Pada kesempatan itu secara simbolis diadakan peletakan luas pembangunan lima kapal khusus ternak yang dikerjakan di dua perusahaan, yaitu tiga kapal di galangan milik PT Bahtera Bahari Shipyard (BBS), Batam dan dua kapal di galangan PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia (ASSI) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Sebelumnya satu kapal pengangkut ternak sudah selesai dibangung di galangan PT ASSI dan sudah beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2015.

Kebutuhan Daging

Menurut Wignyo, pemerintah melalui Kementerian Pertanian belum memperhitungkan kebutuhan di daging atau sapi khusus di sentra kecil, seperti di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Lampung. Misalnya, pada hari Raya Lebaran, berapa kebutuhan di sana hingga saat ini belum dipetakan. Kendati demikian, ketersediaan sapi saat ini dilihat masih cukup.

Tetapi, demikian Wignyo menambahkan, mobilisasi untuk angkut ternak baru ada satu kapal khusus ternak. Jadi, belum bisa melayani semua potensi yang ada, sedangkan kebutuhan daerah konsumen, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dalam setahun mencapai 860.000 ekor. Jumlah itu terdiri dari 345.000 ekor untuk DKI Jakarta dan 515.000 ekor untuk Jawa Barat.

“Tetapi, kemampuan pasokan dari luar daerah baru 645 ribu ekor sapi, sehingga keseluruhan potensi ternak di daerah  tidak bisa sekaligus masuk ke Jakarta dan Jawa Barat. Ini terkendala oleh sarana angkutan. Kalau kebutuhan ini bisa kita penuhi 50 persen saja, dipastikan impor daging tidak terlalu tinggi.,” kata Wignyo.

Dia menambahkan bahwa saat ini kapal ternak baru dioperasikan satu unit di daerah Nusa Tenggara Timur saja dan langsung penuh. Oleh sebab itu setelah lima kapal yang sedang dibangun ini selesai akan diatur pelayarannya dari dan ke berbagai daerah. *sembada/rori/mare

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang