Bio SAKA Bukan Pupuk, Tetapi Atasi Pemberian Pupuk Hingga 50 Persen (Padi Terima Bio SAKA Dipanen 8 Ton Per Ha, Menteri Praktikkan Bareng Petani Blitar)
Tuesday, 15th November, 2022 | 503 Views

 

SEBELUM BERI SAMBUTAN seusai memanen padi yang menerima bio SAKA dengan mesin combine harvester, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melantunkan lagu nasional berjudul INDONESIA PUSAKA yang digubah seniman masyihur Indonesia Ismail Marzuki. Seolah dari panggung berhiaskan bebungaan delapan rupa yang elok, bak biduan ndeso nan keren Limpo juga mengajak petani dan pejabat lain menyandungkan lagu tersebut berulang selama dua kali.

         Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya

      Indonesia sejak dulu kala, tetap dipuja-puja bangsa

       Di sana tanah air beta, dibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tua…tempat akhir menutup mata.

    Menurut menteri, sepenggal  bait lagu itu mengambarkan keadaan keindonesiaan petani termasuk di Kabupaten Blitar. Petani lahir di Blitar besar di Blitar dan esok kelak mati mungkin juga di Blitar. Lagu itu juga mengingatkan kita kepada kedua orang tua kita,  jika bukan tanpa doa dan pengorbanan mereka kita tidak mungkin berada dan berdiri atau duduk di sini seperti sekarang.

     “Ya, karena doa dan belaian tulus dari ibu-ibu kita, mungkin sekarang mereka sudah tua, mungkin juga sekarang mereka sudah tidak ada lagi, tetapi pasti karena doa ibu dan bapak kita yang tulus agar kita punya bakti  dan kehidupan yang lebih baik. Dan itulah keadaan hari ini…! Kalau ada rakyat yang kelaparan, kalau ada yang tidak maksimal  bekerja yang salah pasti kita semua termasuk menteri pertaniannya saya sendiri. Karena itu dibutuhkan kerja yang lebih keras memitigasi tantangan, memitigasi seleksi alam, perubahan iklim dan mengadaptasi hujan dan panas,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Selo Dipuro, Kabupaten Blitar, 10 November 2022.

    Disebutkan pula bahwa dunia saat ini sedang menghadapi kelangkaan pupuk atau crisis of fertilizer, namun di Indonesia khususnya Blitar ada pengganti pupuk melalui daun yang bukan pupuk yang mulai dikenal para petani dengan sebutan bio SAKA. Memang bio SAKA itu dibuat orang yang baik dan tulus ikhlas dari Blitar bernama Ansar yang cara membuatnya akan dipraktikkan.

    Menteri menekankan bahwa Blitar harus menjadi contoh atau role model terhadap produksi pangan Indonesia yang kuat dan mutu hebat. Negara ini bisa besar seperti sekarang karena rakyatnya aman dan cukup makan. Para petanilah yang kerja untuk memenuhi stok pangan yang dicapai saat ini walau banyak suara yang mengatakan cadangan beras tidak ada dan akan terjadi kelaparan. Namun, kenyataannya hal itu tidak benar.

   “Tentu hari ini saya merasa bahagia karena petani Blitar hari ini melaksanakan panen raya. Saya berharap semoga demo-demo di wilayah ini selesai dan kita akan selalu carikan solusinya yang menjadi tuntutan masyarakat Blitar. Jika tidak cukup lahan di sini untuk pertanian, kita akan sewa lahan di luar Kabupaten Blitar khusus bagi petani Blitar. Kalau seperti itu, nanti tinggal hitung-hitungan bersama pemerintah daerah,” menteri menegaskan.

Tidak Perlu Impor Cadangan Beras Berlebih

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengemukakan bahwa pada 2021 Indonesia mengalami kelebihan cadangan (over-stock) beras 9 juta ton. Dan pada 2022 sekarang ini kelebihan cadangan beras hingga 10 juta ton. Jadi, untuk apa kita impor beras? Indonesia tidak perlu impor beras dengan alasannya. Diharapkan ke depan ini juga tidak perlu impor beras walaupun pupuk makin langka karena ada perang di Daratan Eropa antara Rusia dengan Ukraina. Pupuk Indonesia masih aman walau penggunaannya harus diatur secara tepat, seperti urea untuk pertumbuhan dan Natrium-Fosfor dan kalsium (NPK) untuk pembuahan.

    “Hari ini di Blitar kita dapat katakan penggunaan pupuk kimia tetap boleh, tetapi sedikit saja karena sudah ada bio SAKA hasil rekayasa petani Blitar sendiri. Bio artinya tumbuhan hidup, SA berarti Semua dari Alam dan KA berarti Kembali ke Alam. Ternyata semua ciptaan Tuhan banyak sekali mengandung vitamin. Jadi, melalui temuan Saudara Ansar dengan mengumpulkan rerumputan atau dedaunan yang hanya diremas-remas menjadi penyubur sekaligus pestisida pada tanaman,” demikian menteri.

    Disebutkan, bila di waktu lalu memakai pupuk 500 kilogram (kg) per hektare (ha), setelah memakai bio SAKA penggunaan pupuk itu bisa dikurangi sampai 50 persen, padahal bio SAKA bukanlah pupuk. Dengan demikian, penggunaan pupuk kimia semakin bisa dikurangi. Tanaman yang menggunakan bio SAKA itu produktivitasnya bisa mencapai 8 ton hingga 9 ton per ha, padahal semula hanya 5 ton per ha.

Sugeng Rawuh Menuju Lumbung Pangan

     Meresponsi kedatangan menteri pertanian dan rombongan, Bupati  Blitar Rini Syarifah menyampaikan sugeng rawuh atau selamat datang untuk melaksanakan panen raya di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Selo Dipuro. Kehadiran menteri dan pejabat tinggi lain menjadi penambah semangat bagi aparat Kabupaten Blitar beserta para petani.

     “Kami tambah semangat. Kami  terus berupaya dan maksimalkan peningkatan hasil produksi padi, sehingga bisa berkontribusi mewujudkan swasembada pangan  menuju Indonesia sebagi lumbung pangan dunia pada waktunya nanti. Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Blitar saya menyampaikan sugeng rawuh kepada bapak menteri  pertanian, kehadiran bapak di Kabupaten Blitar merupakan suatu kehormatan  kami dan bagi petani Blitar,” Rini Syarifah berujar.

    Ia menambahkan bahwa luasan panen raya padi di Desa  Tegal Rejo  mencapai 50 ha. Pemanenan kali ini akan dilakukan bersama anggota Gabungan Kelompok Tani Tani Rahayu yang terselenggara dengan lancar. Ketersediaan pangan di Kabupaten Blitar untuk kebutuhan beras sudah berlebih atau surplus hingga 64.000  ton per tahun. Dan untuk menjaga hal itu perlu peningkatan produksi komoditas padi. Tetapi, produksi padi akan meningkat  apabila sarana dan prasarana serta budidaya terpenuhi.

    Menurut bupati, perwujudan ketahanan pangan dapat dicapai melalui empat pilar,  yaitu  ketersediaan pangan, cadangan pangan,  penganekaragaman konsumsi, dan keamanan pangan , pencegahan serta penanggulangan rawan pangan terhadap penyediaan pangan tersebut. Apabila satu sarana produksi, seperti  pupuk berkurang tentu harus disiasati dengan pupuk organik yang bisa dibuat oleh para petani. Satu di antara sarana produksi yang bisa diandalkan dan merupakan inovasi adalah pemakaian bio SAKA. Walaupun bukan pupuk, tetapi tanaman tetap bisa berproduksi tinggi setelah menerima bio SAKA itu.

   “Bio SAKA merupakan kemajuan dan perkembangan dunia pertanian  organik modern yang  terbentuk sebagi bioteknologi  hasil temuan petani kreatif  Bapak Ansar yang berasal dari Blitar. Jadi, kita akan bergerak terus berinovasi mewujudkan  pertanian yang maju mandiri dan modern,” ungkap bupati. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang