Anggaran Bagi Petani Bawang Merah Bima Naik
Wednesday, 29th July, 2015 | 894 Views

78ea3-030911-petani3-1-

PADA 2015 ini pemerintah menambah alokasi anggaran untuk pengembangan bawang merah hingga seluas 1.000 hektare (ha) di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan dana 18 juta rupiah per ha. Kabupaten Bima adalah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia setelah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Proses revisi DIPA ini akan dialokasikan ke Kabupaten Bima. Selain itu untuk kawasan sayuran juga akan diberi bantuan untuk lahan tanam bawang putih seluas 30 ha. Tambahan lainnya berupa alokasi anggaran untuk pengembangan bawang merah. Seperti diketahui, Kabupaten Bima merupakan salah satu pemasok bawang merah terbesar di Indonesia. Bima memiliki kualitas yang baik dan harga yang murah.

“Dalam kaitan itulah diharapkan oleh pemerintah agar ada tambahan produksi bawang merah dari Bima, sehingga Indonesia tak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga mampu ekspor dalam beberapa tahun ke depan ini. Untuk itu tahun depan kita programkan penangkaran benih bisa dialokasikan 300 ha untuk menutupi kebutuhan impor. Bahkan bisa sampai 500 ha dengan perkiraan produksi benih 3.500 ton dengan perkiraan hasil 7 ton per ha,” Menteri Petanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan.

Menurut dia, kebutuhan bawang merah nasional selama sebulan sebanyak 90.000 ton bisa dipenuhi dari dua sentra produksi bawang merah, yaitu Bima dan Brebes. Panen bawang merah yang ada di Bima menghasilkan sebanyak 40.000 ton, sedangkan panen di Brebes menghasilkan produksi bawang merah sebesar 50.000 ton, sehingga total produksi dua sentra produksi tersebut sudah mencapai 90.000 ton.

Selain itu untuk mendukung program tersebut pemerintah melalui Kementerian Petanian juga memberikan bantuan untuk kawasan komoditas bawang merah di Bima pada 2015 ini. Bantuan tesebut adalah berupa lahan budidaya seluas 238 ha dan 10 unit taktor tangan untuk lima kelompok tani bawang merah yang tersebar di Kabupaten Bima. *

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang