Pada 2023 Diproyeksikan Seluas 25.000 Ha Pulau Sumba Jadi Sentra Food Estate Sorgum
Friday, 30th December, 2022 | 654 Views
|
Oleh Indra Rochmadi, SP,MSi. Penulis adalah PMHP Ahli Madya, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

 

Indra Rochmadi,SP,MSi (Foto:istimewa)

Indra Rochmadi,SP,MSi (Foto:istimewa)

KONDISI PEREKONOMIAN TERUTAMA pangan pasca wabah Corona Virus Deseas (Covid) 19 di semua negara hingga kini masih dalam pemulihan, tak terkecuali Indonesia. Pada 2023 diproyeksikan seluas 25.000 hektare (ha), Pulau Sumba akan jadi Sentra Food Estate Sorgum nasional.

 

   Kondisi pemulihan ini pun semakin berat diwujudkan karena kemelut perang Rusia dan Ukraina hingga kini belum kunjung  menemukan titik perdamaian, sehingga berdampak pada penyediaan pangan di berbagai negara terutama komoditas gandum. Ekonomi dan pangan pun mendapat ancaman nyata yang lain ke depannya, di mana dunia mengalami cuaca ekstrim. Hal ini membuka peluang sorgum untuk menjadi alternatif pangan lokal sebagai susbtitusi gandum.

    Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Ir Joko Widodo ke Sumba Timur pada 2 Juni 2022 untuk melakukan penananaman bibit sekaligus meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengembangan sorgum di Indonesia faktanya bukanlah hal sulit. Pasalnya, tanaman serealia ini mampu tumbuh secara baik pada lahan-lahan marginal atau tandus, dimana jenis tanaman pangan lainnya tidak bisa tumbuh secara optimal. Di daerah-daerah yang sering mengalami kekeringan atau mendapat genangan banjir, tanaman sorgum masih dapat diusahakan budidayanya.

    Oleh karena itu Pulau Sumba akan dijadikan food estate sebagai sentra sorgum. Saat ini bantuan sarana produksi (saprodi) di Sumba Timur hanya 247 hektare (ha), sehingga perkiraan produksi bisa mencapai sekitar 741 ton. Pertanaman di Pulau sumba pada tahun 2023 diproyeksikan seluas 25.000 ha yang tersebar di empat kabupaten pulau tersebut. Perencanaan food estate sorgum tersebut akan terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan off-taker atau penjamin PT Sumba Multi Agriculture (SMA) yang berada di Sumba Timur.

    Beberapa keunggulan Pulau Sumba sebagai food estate sorgum antara lain. 1) Potensi lahan untuk pengembangan sorgum masih luas. 2) Sudah ada off-taker untuk menjamin produksi berkapasitas industri di Pulau Sumba. 3) Ada dukungan pemerintah NTT yang mendorong para petani tiap kabupaten untuk menanam sorgum. 4) Masyarakatnya sudah familiar bertani sorgum dan mengolah sorgum sejak beberapa tahun yang silam. *

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang