Melalui PT ADL Benih Sorgum Sebanyakmungkin Harus Tersedia Bagi Petani Binaan
Wednesday, 14th December, 2022 | 738 Views

DENGAN SATU KALIMAT saja bahwa Melalui PT ADL Sebanyakmungkin Benih Sorgum Harus Tersedia Bagi Petani Binaan. Dengan demikian, para petani binaan maupun para petani peminat sorgum di berbagai daerah tidak akan kesulitan memperoleh benih sorgum sebagaimana terjadi hingga Desember 2022 ini.

 

    Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Artha Duta Lestari (ADL) Nanda Abraham dalam perbincangan khusus dengan Media Pertanian online www.sembadapangan.com di kantornya persis di pabrik pengolahan sorgum di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar), belum lama berselang.

      “Tujuan saya sekarang adalah menghasilkan benih lebih dulu sebanyakmungkin. Kami akan lakukan seleksi yang ketat. Sisa sorgum yang tidak menjadi benih akan saya jadikan beras serta tepung. Ini telah saya mulai beberapa bulan lalu dan dalam waktu dekat akan panen di beberapa hektar. Pada pertanaman di Desember seluruhnya juga akan diupayakan menjadi benih, tetapi jika ada yang tidak memenuhi sebagai benih dijadikan beras,” demikian Abraham seraya menambahkan bahwa pada pertengahan Desember 2022 pihaknya akan melakukan pertambahan  pertanaman sorgum pada lahan seluas 30 hektar (ha).

Uji Coba Benih Sendiri

     “Perluasan tersebut merupakan projek pertama uji coba benih dari gudang saya sendiri. Sekalian saya melakukan percobaan atau eksperimen benih yang saya seleksi. Saya harus mengetahui semua pertanaman ini, sama seperti saya membesarkan anak manusia. Saya yang merawat dan saya yang membesarkannya, sehingga saya tahu bayi ini besarnya nanti akan saya jadikan apa. Tentu itu sesuai dengan karakteristik mendasar bayi karena saya yang membesarkannya. Artinya, tidak mungkin memaksakan kemauan saya, tapi mengikuti  yang menjadi kelebihan dan potensi bayi saya itu. Pola pikir semacam itu yang saya terapkan pada pertanaman calon benih sorgum pada luasan 30 ha itu.

    Jadi, ketika tanaman ini tumbuh akan bisa diketahui bagaimana penanganannya supaya hasilnya maksimal. Tanaman juga tidak berdiri sendiri karena ada peranan yang lainya, seperti media tanaman yang ikut menentukan mutu tanaman yang dihasilkan. Di Indonesia saat ini media tanam sudah sangat mengkhawatirkan dan rusak parah. Mutu tanah sudah jelek  karena kebanyakan zat kimia. Jadi, pasti ada perlakuan sendiri untuk perawatan tanaman sorgum secara organik  supaya menjaga kesuburan tanah itu.

     Disebutkan, pihaknya tidak tahu berapa lama bisa dan mampu bertahan di produksi benih sorgum termasuk budidaya sorgum untuk pangan apabila pihak lain terutama pemerintah membiarkan petani sendirian. Para petani sangat mengharapkan kepastian berusaha,  seperti dukungan pemerintah agar tidak setengah-setengah.

     Misalnnya, pada 2024 presiden berganti lalu ganti menteri pertanian dan menteri perdagangan yang semuanya akan mengganggti program dengan berdagang pangan secara impor. Sebab, budidaya sorgum kalau betul-betul dilakukan pemerintah dengan bersungguh-sungguh potensinya luar biasa karena mulai dari akar sampai ujung daun semuanya bisa dimanfaatkan.

     “Hal yang membuat saya semangat sekarang untuk menggeluti sorgum ini karena semua kelompok tani yang saya bina sangat bersemangat menanam sorgum. Oleh sebab itu saya harus jaga semangat mereka itu. Kalau tidak saya dukung nanti kasihan petani sorgum,” cerita Nanda Abraham.

Mengisi Semangat Petani Dengan Pemenuhan Benih

    Menurut dia, pihaknya sangat berharap kebutuhan benih untuk sorgum ini bisa terpenuhi segera karena kebutuhan dan permintaa benih sangat besar dari berbagai pihak. Nah, dalam kaitan itu ada informasi menggembirakan dari peneliti tanaman bahwa ratun atau pertanaman kedua masih bisa digunakan untuk benih. Memang, kalau berbicara benih unggul adalah tugas pemerintah karena pemerintah memiliki punya segala fasilitas untuk itu.

     “Saya memilih bioguma karena menurut hasil penelitian  bioguma itu bisa dijadikan pangan, pakan dan energi.  Varietas bioguma juga diteliti dan dihasilkan oleh pemerintah melalui keputusan tentang varietas unggul yang disetujui. Nah, saya mengikuti keputusan itu,” ungkap Nanda Abraham sembari mengungkapkan pada Januari 2023 seusai panen bioguma akan dilihat apakah sesuai harapan atau tidak untuk jadi benih label kuning dan label ungu.

Kerjasama Permodalan Dengan Petani

    Menurut Dedy Tantrasari, mitra PT ADL, persoalan para petani sesungguhnya sederhana saja. Hal itu adalah keadaan petani sendiri yang haru mendapat kemajuan dan peningkatan taraf hidup. Hingga saat ini banyak petani yang akan bekerjasama dengan pihak PT ADL yang memungkinkan untuk pembiayaan hingga hilirisasi produk sorgum setelah panen.

    Untuk kerja sama, menurut Dedy, hal yang memelukan pembahasan mendalam adalah bagaimana mekanismenya kepada pihak off-taker atau penjamin. Tetapi, dari sisi petani yang tidak mempunyai lahan akan diberikan penyuluhan dan informasi yang cukup, sehingga ketertarikan mereka menjadi petani sorgum bisa menghasilkan sesuai harapan mereka.

    “Kalaupun mereka terbentur permasalahan permodalan, kita juga bisa bantu dengan mencarikan investor untuk bisa ikut di dalam kegiatan budidaya sorgum dengan pola kemitraan. Bahkan kami juga bisa memfasilitasi patani untuk melakukan kolaborasi dengan pemilik modal yang berminat pada sektor pertanian. Tentu uang investor harus aman dan kami siap bermitra dengan para petani dengan biaya yang dibutuhkan petani,” demikian Dedy

    Selain itu menurut Dedy Tantrasari, pihaknya juga berminat menggerakan ekonomi daerah. Atau ada juga Bundes yang memerlukan penjaminan dalam kaitan kerjasama pembiayaan dengan para petani sorgum dan off-taker bisa berperan di situ, sehingga petani serta pemilik uang yang disalurkan kepada petani sama-sama nyaman dan sama-sama mendapat untung.

    Nah, dalam kondisi mendatang, dimana hasil panen para petani akan banyak, persoalan baru muncul, yaitu alat dan mesin pertanian untuk panen serta pasca panen. Sebab, saat ini alat produksi sangat terbatas, sehingga diperlukan alat produksi untuk komposisi yang lebih besar.  Memang saat ini sudah ada beberapa pilihan alat yang dijual, namun setelah dicoba masih terjadi masalah. Jika semua permesinan sudah berjalan sesuai yang direkayasa, maka dengan sendirinya harga penetapan pemerintah (HPP) pasti akan turun. Akibat akirnya adalah bahwa harga produk sorgum, seperti beras, tepung dan benih akan lebih murah dan para petani akan tertolong. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang