Lulus dari UNAS, Dari Angkasa Biru Kolonel (Inf.AD) Iskandarmanto Kibarkan Bendera UNAS
Thursday, 1st September, 2022 | 908 Views

DENGAN GAGAH BANGGA Kolonel (Infanteri) Raden Mas (RM) Iskandarmanto (46) melakukan selebrasi terjun payung dari helikopter sambil membawa bendera bertuliskan Universitas Nasional Pionir Perubahan. Aksi perwira menengah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu dilakukan setelah meraih gelar Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS). Dia dinyatakan lulus dalam siding pada 19 Agustus yang lalu.

       Dia melakukan aksi terjun payung dengan melompat dari helikopter, penuh antusias dan semangat tinggi. Sekaligus menunjukkan keberaniannya sebagai pasukan komando dan kebanggaannya mengibarkan bendera almamater Unas di atas langit.

      Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1999 itu sebelumnya menyandang gelar Sarjana Ekonomi (SE). Iskandarmanto tercatat menjadi mahasiswa S2 Manajemen masuk 2020. Kini dia berhak menyandang gelar MM di belakang namanya setelah dinyatakan lulus sidang tesis oleh penguji pada tanggal 19 Agustus 2022. Ia akan diwisuda pada November 2022 mendatang.

     “Saya sangat bangga dan menyenangkan bisa menempuh pendidikan strata dua di kampus Menara Unas di Ragunan. Kuliah di masa pandemik Covid-19 dan di tengah kesibukan saya sebagai prajurit Angkatan Darat,” kata RM Kolonel (Inf) Iskandarmanto di Bandung, Jawa Barat, Senin (22/8).

 Senang dan Bangga

     Iskandarmanto mengaku senang bisa sekolah di Pascasarjana Unas yang memiliki fasilitas kampus modern dengan gedung menggunakan lift, perpustakaan siber, auditorium modern, dosen berkualitas, dan disiplin belajar mengajar yang ketat. Unas juga merupakan perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia, berdiri pada 1949.

    Pria kelahiran Kendal Jawa Tengah, tahun 1976 itu menceritakan teman-teman dalam kuliahnya. “Saya punya teman-teman kuliah di Unas dari berbagai kalangan dan profesi. Misalnya karyawan PLN, Mahkamah Agung, BPK dan lain-lain,” ujar Iskandar.

    Perwira melati tiga itu merasa bangga karena pimpinan Angkatan Darat Jenderal  Dudung Abdurachman beberapa kali melakukan kerjasama dengan Unas. Antara lain membuka acara Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) bagi mahasiswa baru Unas pada September 2020 lalu, saat masih sebagai Panglima Kodam Jaya. Pelatihan disiplin mahasiswa Unas di Rindam Jaya, Jakarta Timur.

    Selain itu memberikan orasi ilmiah wisuda Unas pada November 2021 lalu saat Jenderal Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Juga termasuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa Unas yang berprestasi dan terkena dampak ekonomi akibat pandemik Covid-19.

    Rektor Unas Dr. El Amry Bermawi Putera, memberi apresiasi atas apa yang dilakukan oleh alumninya Kolonel Iskandarmanto. “Saya sangat bangga dengan aksi yang dilakukan alumni Magister Manajemen lulusan Unas ini. Sesuatu aksi yang hebat dan belum pernah terjadi bendera Unas dikibarkan dengan keberanian tinggi di langit angkasa,” demikian El Amry juga dengan bangga.

    Rasa bangga terhadap almamaternya, lanjut Amry,  memang banyak cara yang dilakukan oleh setiap alumninya. Namun apa yang dilakukan Kolonel Iskandar merupakan hal yang unik. Hanya orang yang terlatih dan memiliki kemampuan tertentu yang mampu dan bisa melakukan ini.

    Sebulan lalu Iskandarmanto baru saja menyerahkan jabatan Komandan Grup-3 Kopassus di Cijantung, Jakarta. Kini dia sedang melanjutkan pendidikan tertinggi di TNI, yakni sebagai perwira siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Bandung, Jawa Barat. Pendidikan ini dikenal sebagai sekolah calon jenderal (perwira tinggi) TNI.

    Sebelumnya dia pernah menjadi Asisten Intelijen Kopassus, Komandan Kodim di Ternate, Maluku Utara, Komandan Kodim Depok, Jawa Barat serta Komandan Komando Pendidikan Latihan Tempur Kodam Jaya. Iskandar juga pernah menjadi Komandan Batalyon 12 Grup 1 Kopassus. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang