Kunci Persaingan SDM Masa Datang Ada Pada Penguasaan Bahasa Internasional
Saturday, 26th March, 2022 | 559 Views

 

Ketua Pusat Studi Australia Harry Darmawan, SHum, MSi Foto:sembada/unas-tin)

Ketua Pusat Studi Australia Harry Darmawan, SHum, MSi Foto:sembada/unas-tin)

PADA ERA GLOBALISASI sekarang kemampuan berbahasa internasional menjadi keharusan bagi calon sarajana atau mahasiawa. Kemalasan dan keterlambatan menguasai Bahasa internasinal akan menjadi kondisi ketertinggalan dalam pasar tenaga kerja atau kompetisi sumber daya manusia (SDM) di masa datang.

     Menurut Profesor Dr. Kim Soo Il, menguasai bahasa, selain bahasa global merupakan strategi untuk kehidupan yang sukses di masa yang akan datang. Sebagai calon pemimpin dan pelauku usaha di masa depan para mahasiswa harus memiliki kemampun berbahasa internasional, sehingga tidak ketinggalan di berbagai bidang dengan sumber daya manusia (SDM) negara lain.

    “Ketika kuliah, saya memilih belajar Bahasa Indonesia, major saya Bahasa Indonesia, karena di situ saya melihat ada peluang yang cukup besar. Saya menganalisis sistematik berdasarkan data-data dan pertukaran masyarakat dengan prospek yang besar. Ini adalah sebuah strategi menguasai bahasa untuk kehidupan yang sukses,” ungkap Kim Soo Il pada Webinar berjudul “Prospek Studi Asing di Era Globalisasi yang diselenggarakan oleh pihak  Program Studi Hubungan Internasional Fakultas FISIP Universitas Nasional (Unas) bersama dengan Program Studi Bahasa Korea Universitas Nasional, belum lama berselang..

     Acara yang diselenggarakan secara virtual itu adalah dalam rangka mengajak mahasiswa menguasai beberapa bahasa asing. Sebagai mahasiswa, bisa berbahasa asing merupakan suatu nilai tambah dan poin penting  Sebab, di era globalisasi, pasalnya bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif untuk mengungkapkan suatu gagasan.

    Profesor Kim Soo Il adalah pembicara kunci pada seminar virtual tersebut. Pria yang belajar Bahasa Indonesia sejak tahun 1972 itu menambahkan selain harus jeli dengan peluang yang ada, mahasiswa dituntut untuk mempelajari keahlian yang lain. Dalam ceramahnya, Kim Soo Il juga memberikan tips penting untuk meraih kesuksesan, yaitu penguasaan bahasa Inggris, penguasaan bahasa selain bahasa global dan penguasaan soft skill lainnya.

   “Yang ingin saya tekankan saat ini adalah, tidak hanya bisa menguasai bahasa asing, selain bahasa kalian perlu mengasah soft skill yang lain. Kerana bahasa hanya tools hanya alat untuk mengembangkan pengetahuan lain,” katanya. Dia adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tourism Promotion Organization (TPO) for Asia Pacific Cities.

   Pada kesempatan yanga sama  Ketua Pusat Studi Australia Harry Darmawan, SHum, MSi mengemukakan bahwa studi asing era globalisasi adalah peningkatan kualitas kapabilitas dan daya saing. Pemahaman terhadap studi asing sama dengan potensi besar dalam penguasaan era kekinian. Dalam studi bahasa asing hal yang dibutuhkan adalah kapabilitas kemampuan terkait studi asing dengan berbasis multi disiplin keilmuan.

    Dengan demikian, menurut Darmawan, para peminat studi asing harus menguasai hal-hal seperti tata cara penggunaannya dan terkait dengan kondisi internal negara lain. Dalam mengembangkan studi asing, Universitas Nasional memiliki potensi dalam pengembangan studi asing berbasis multidisiplin ilmu yang didukung oleh kehadiran Fakultas Bahasa dan Sastra.

    “Program studi bahasa asing juga membutuhkan kolaborasi dengan berbagai studi keilmuan baik dalam sosial sains, ilmu alam, ilmu kesehatan dan yang lain. Ini penting agar kapabilitas kebahasaan dapat menyerap fenomena kekinian dalam karakteristik nasional maupun internasional sehingga dapat menjawab tantangan zaman saat ini. Adanya pusat studi Australia di UNAS sebagai bagian dari penguat studi asing di era global,” katanya.

   Selanjutnya pembicara lain adalah Dosen Prodi Bahasa Korea Dra Rurani Adinda, MEd yang memaparkan mengenai pengaruh menguasai bahasa asing di lingkungan Universitas Nasional. Dalam prodi Bahasa Korea banyak hal-hal yang sudah dilakukan seperti pertukaran pelajar dan terjalinnya kerja sama dengan kampus-kampus di luar negeri, hal itu dikarenakan pengaruh bahasa asing yang luar biasa sebagai alat komunikasi yang penting.

    Kegiatan webinar Prodi Hubungan Internasional, FISIP bersama dengan Prodi Bahasa Korea, FBS dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Nasional (Unas) Dr. Suryono Effendi, S.E., M.B.A. M.M yang di moderatori oleh Ketua Program Studi Bahasa Korea FBS UNAS Fahdi Sachiya, S.S, M.A. Turut hadir juga Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd, Kaprodi Hubungan Internasional Dr. Irma Indrayani, S.IP., M.Si dan para Dosen FISIP maupun FBS. *sembada/tin

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang