Untuk Serap Gabah Petani Subang Siap Kolaborasi Dengan Pihak Lain Kendati Masih Musim Hujan
Thursday, 8th April, 2021 | 669 Views

Kendati saat musim panen raya 2021 hujan masih turun lebat, pihak Dinas Pertanian Subang siap berpartisipasi mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu para petani Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap berkolaborasi  dengan semua pihak yang dilibatkan pemerintah.

    Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Subang Ir Asep Heriana, kegiatan serap gabah di Kabupaten Subang sangat dibutuhkan pada saat panen raya di Maret hingga April, sehingga bertepatan dengan turunnya musim hujan banyak dari mereka tidak bisa menjemur padi dengan baik.

     “Akibatnya harga gabah itu di bawah harga penetapan pemerintah atau HPP. Saat ini atau terhitung 6 April ini mengadakan gerakan serap gabah atau GSG, tetapi di lapangan beberapa unit pelaksana teknis daerah atau UPTD atau kelompok tani ternyata harga itu sudah di atas HPP. Kita bersyukur mendengar kondisi ini,” ungkap Heriana.

     Jadi, demikian Asep Heriana, jika telah di atas HPP para petani bisa menjual secara langsung kepada tengkulak-tengkulak atau bandar setempat. Tetapi, kita memanfaatkan momen kondisi yang belum terang-benderang ini memaksimalkan peran Kostraling ataupun pihak penggilingan padi untuk membeli gabah di tingkat petani. Jika harga sudah di atas HPP, para petani berkolaborasi dengan Kostraling atau Komando Strategis Penggilingan Padi membeli gabah di atas HPP di Kabupaten Subang.

   Pada minggu pertama April ini para petani melaksanakan serap gabah oleh Kostraling atau penggilingan padi, dimana harga yang telah disepakati mencapai antara 4.300 rupiah per kilogram (kg) hingga 4.500 rupiah per kg.  Tentu saja ini sudah di atas HPP, kemudian juga masih ada beberapa daerah yang harganya masih di bawah HPP, sehingga diinformasikan kepada petani agar segera menghubungi tim sergap dari Bulog Cabang Subang.

   Sebab, pihak Perum Bulog tidak lagi membeli gabah seharga 3.700 rupiah per kg atau 3.800 rupiah per kg. Namun, harga itu sudah mencapai HPP pemerintah, yaitu 4.200 rupiah per kg. Kita berharap bisa membantu Bulog dalam penyediaan gabah, tetapi memang hasil pembicaraan dengan tim Sergap. Jika harga sudah di atas HPP mungkin petani akan melepas ke pasar bebas atau di luar Bulog, pasar tradisonal, kostraling atau kepada bandar setempat karena harga sudah di luar HPP. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang