Tersedia Benih Varietas Unggul Untuk Kemarau Dan Banjir
Monday, 5th October, 2015 | 1475 Views
Benih Varietas Unggul (Foto:sembada/rori)

Benih Varietas Unggul (Foto:sembada/rori)

PARA petani tidak perlu khwatir menghadapi musim kering atau kemaau panjang karena pemerintah telah mengantisipasi dampak musim kemarau panjang akibat perubahan iklim dengan benih padi khusus yang tahan kekeringan.

Benih varietas unggul yang bisa ditanam pada lahan terbatas air yang mirip padi gogo itu antara lain Limboto, Situ Bagendit, Impari 10 Laeya, Impago 5 dan Impago 8. Pemerintah yakin, dampak kemarau tidak akan pengaruhi Program Swasemba Pangan. 

Selain tahan atau toleran terhadap kekeringan, varietas unggul Situ Bagendit dan beberapa vaietas unggul Impago, benih unggul itu juga mampu beradaptasi menyesuaikan pola tumbuh pada kondisi lahan sawah genangan. Khusus varietas Impari 10 Laeya yang merupakan benih padi untuk sawah irigas, tetapi mampu tumbuh secara baik pada kondisi kekeringa di lahan sawah dan juga beradaptasi secara baik di lahan tadah hujan dan darat (gogo).

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kepmenterian Pertanian Dr Ir M Syakir penyediaan kebuhutan benih varietas unggul amfibi untuk mengantisipasi dampak kekeringan disalurkan kepada petani di berbagai lokasi sesuai dengan permintaan. Ada 12 jenis varietas benih unggul untuk kekeringan yang disediakan pemerintah saat ini selain yang telah disebutkan di atas Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Impago 4, Impago 6, Impago 7 dan Impago 9.

“Benih unggul untul lahan kekeringan telah disalurkan ke berbagai daerah melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan para penangkar. Seluruhnya telah mencapai 526,2 ton,” demikian keterangan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian M Syakir.

Selanjutnya dikatakan bahwa penyediaan benih varietas unggul itu merupakan strategi yang dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian untuk tetap mendukung program pemerintah pada swasebada pangan. Sebab, benih unggul itu merupakan varietas berdaya hasil tinggi dengan karakteristik umur sangat genjah agar terhindar dari ancaman kekeringan dan juga varietas yang benar-benar tahan pada kondisi kekeringan.

Bahkan, demikian Syakir saat ini sudah dihasilkan varietas unggul yan dapat bertahan pada kondisi ikli yang berbeda, yaitu kondisi kekeringan dan kondisi genangan. Itulah strategi yang telah disiapkan Kementerian Pertanian untuk menghadapi dampak langsung perubahan iklim berupa kekeringan dan banjir dan juga dampak tidak langsung berupa peningkatan jumlah hama atau organisme pengganggu tanaman. * sembada/rori/mare

 

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang