Andi Amran dan Trevor Matheson

UNTUK mencapai swasembada daging hanya melalui satu cara, yaitu melalui pembibitan. Indonesia membutuhkan 30.000 bibit sapi indukan saat ini agar swasembada daging tercapai. Pemerintah Selandia Baru mendukung Indonesia dalam program swasembada daging tersebut.

Untuk menjaga keseimbangan perdagangan pertanian bilateral di antara kedua negara, pihak Selandia Baru juga memberikan akses pasar kepada Indonesia. Dengan mengizinkan Indonesia mengekspor komoditi buah tropis seperti mangga, salak, dan manggis ke Selandia Baru. Dan baru pertama kali Selandia Baru melepas bibit indukan sapinya ke Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Petanian Andi Amran Sulaiman dalam pertemuan bilateral dengan Duta Besar Selandia Baru Trevor Matheson di sela World Economic Forum (WEF) Grow Asia Forum, beberapa waktu yang lalu. Dalam pertemuan tersebut kedua pejabat Negara juga membahas beberapa hal berkaitan dengan pembangunan pertanian di kedua negara.

“Pemerintah menugaskan Tim Teknis Kementerian Pertanian untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut. Pertemuan-pertemuan akan segera dilakukan termasuk kunjungan untuk mempersiapkan nota kesepahaman dalam rangka kerja sama subsektor peternakan dan hortikultura dengan Selandia Baru,” kata Andi Amran.

Dubes Selandia Baru Trevor Matheson menanggapi hal tersebut secara positif dan menyatakan akan mendukung program tersebut. Oleh karena itu Trevor telah  mengizinkan ekspor sapi indukan Selandia Baru ke Indonesia untuk sapi perah maupun sapi pedaging.*