Seribu Itik Alabio Meriahkan HPS Ke-38 Di Kalimantan
Monday, 22nd October, 2018 | 919 Views
Itik Alabio (Foto:sembada/humas kementan)

Itik Alabio (Foto:sembada/humas kementan)

SEBANYAK SERIBU ITIK Alabio yang dikembangkan oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari meramaikan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Desa Jejangkit, Kabupaten Batola, Kalimantan Selatan. Semua itik yang berumur sekitar dua bulan itu dilepas di kolam buatan khusus.

Kepala BPTU-HPT Pelaihari Dr Ir Gigih Tri Pambudi mengungkapkan penyebaran bibit itik Alabio sebanyak 1.000 ekor dibagikan untuk beberapa kelompok peternak. Itik Alabio merupakan rumpun itik lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Kalimantan Selatan dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2921/Kpts/OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011.

Ciri khas Itik Alabio postur badan tegak membentuk sudut 70 0, paruh dan kaki berwarna kuning terang hingga jingga, warna bulu kombinasi cokelat serta abu-abu dan putih. Ciri khas yang paling ampak adalah bulu putih membentuk garis, seperti alis mulai dari pangkal paruh sampai kebagian belakang kepala. Itik Alabio merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya, sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan taraf hidup masyarakat rakyat Indonesia.

Selain itu itik Alabio tergolong jenis itik unggul karena memiliki kemampuan bertelur 220 butir hingga 250 butir per ekor per tahun, puncak produksi telur di atas 90 persen, bobot telur berkisar 58 gram (grm) hingga 65 grm per butir. Kemampuan produksi sampai berumur tiga tahun dan juga memiliki kemampuan pertumbuhan baik dengan bobot badan dewasa berkisar 1,6 kilogram (kg) hingga 1,7 kg.

Pada kesempatan itu  Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batola Alfian Noor mengungkapkan bahwa bibit itik alabio sebanyak 1.000 ekor  diterima oleh Kelompok Tani Maju Bersama untuk 20 kepala keluarga (KK). *sembada/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang