Produksi dan Serapan Gabah Dibahas Pada Rakor
Monday, 5th October, 2015 | 894 Views

KINI Rakor Serapan Gabah Beras

PERKEMBANGAN produksi dan serapan gabah/beras 2015 dibahas dalam tingkat rapat koordinasi (Rakor) secara nasional di Gedung Auditorium Kementerian Petanian, Selasa (15/6/2015). Rakor dibuka oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Mewakili pemerintah dalam rakor itu adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), AAGN Puspayoga, Dirut Bulog, Djarot Kusamayakti, dan Asisten Teritorial Kepala Kesatuan Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayjen Kustanto Widyatmoko serta para pejabat Eselon I Kementerian Pertanian.

Dalam rakor tersebut diundang juga kepala dinas pertanian dan Komandan/Wakil Komando Distrik Militer (Kodim) pada 147 kabupaten, kepala dinas pertanian, badan dan instansi lingkup pertanian pada 17 provinsi sentra pangan yang membahas agenda strategis pembangunan pertanian. Pembahasan itu meliputi perkembangan produksi tahun 2015, kinerja 7 komoditas strategis, kinerja serapan Perum Bulog, kinerja serapan anggaran dan antisipasi kekeringan.

Menurut Andi, selain itu pada rakor yang dinilai sangat penting itu diharapkan bisa menyatukan langkah dan strategi percepatan pelaksanaan program upaya khusus (Upsus) swasembada padi, jagung dan kedelai, distribusi dan pemasaran produk termasuk peran koperasi dan UKM dalam bisnis komoditas pertanian ini.

Maraton Untuk Perbaikan

Setelah bekerja secara maraton sejak akhir 2014 lalu sampai saat ini telah berhasil melakukan upaya perbaikan jaringan irigasi untuk areal seluas 833.000 hektare (ha), yaitu mencakup seluas 32 persen dari target. Adapun penyaluran pupuk musim tanam (MT) Oktober hingga Maret 2015 telah meningkat 264.000 ton (5,52 persen) dari MT Oktober hingga Maret 2014. Kegiatan optimasi lahan telah dilakukan pada areal lahan seluas 262.000 ha (25 persen) dari target. Untuk alat mesin pertanian (alsintan) telah disalurkan bantuan traktor sebanyak 19.670 unit (75 persen) dari target.

“Dampak dari berbagai upaya yang dilakukan  adalahperolehan luas tambah tanam MT Oktober hingga Maret 2015 seluas 293.000 ha dan diharapkan tambahan lagi pada MT April hingga September 2015 seluas 960.000 ha. Saya optimis target produksi padi 2015 sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling (GKG) dapat tercapai. Menggunakan konversi 62,74 persen, diperoleh beras sebesar 42,6 juta ton dikurangi kebutuhan diperkirakan kita akan mendapatkan surplus beras 9,4 juta ton. Dan total surplus jagung sebanyak 42,1 ribu ton dan berkurangnya defisit kedelai menjadi 1,34 juta ton,” demikian keterangan menteri.

Terkait bawang merah dan cabai, Kementerian Pertanian mencatat perolehan total surplus bawang merah sebanyak 200.000 ton dan cabai besar 13.000 ton dan cabai rawit 39.000 ton.  Untuk mendukung itu akan diperkuat sinergi antara Kementan, Kemenkopdan UKM, Kemendag dan Perum Bulog dalam pembelian produk langsung kepada petani, menyediakan gudang penyimpanan dan melakukan operasi pasar.

Dalam rakor ini menteri juga menyampaikan upaya antisipasi kekeringan terhadap ancaman kekeringan April hingga September 2015. Berdasarkan rerata 5 tahun luas terkena kekeringan akan mencapai 190.000 ha dan puso 28.000 ha. *sembada/mare

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang