Petani Bergiat: Kedelai Langsung Ditanam Begitu Usai Panen Padi
Friday, 21st August, 2020 | 1044 Views

 

SEUSAI MELAKUKAN PANEN padi (Oriza sativa) para petani dari beberapa kelompok tani langsung menanam kedelai (Glicyne max) di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selagi lahan masih basah-lembab atau mengandung air, tanah langsung ditugal dan benih kedelai ditanam.

       Menurut petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ciranjang Rina Suartini, SP pada saat panen para petani yang berorganisasi di Kelompok Tani Mitra Tani di Desa Sindang Sari melakukan ubinan di tiga titik lahan padi dengan pola jajar legowo-2 milik Aban Sobandi. Hasil ubinan yang mencapai berat 19 kilogram (kg) itu produktivitas bisa sebanyak 7,6 ton per hektare (ha).

     “Jumlah itu sangat menggembirakan dan menguntungkan petani di wilayah ini. Di kelompok tani yang lain juga didapat produktivitas yang hampir sama tingginya. Artinya, petani akan mendapatkan keuntungan pada masa pandemi virus korona saat ini,” Suartini menjelaskan kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di Desa Nanggala Mekar, baru-baru ini.

    Selanjutnya PPL UPTD Ciranjang yang lain, Jana Sujana,SP mengatakan bahwa panen padi sawah irigasi Kelompok Tani Mitra Tani di Desa Sindang Sari dengan teknis jajar legowo 4:1 hasil mencapai 8,51 kg untuk satu ubinan.  Dan hasil nyata profitasnya mencapai 7,5 ton per ha.

Langsung Tanam Kedelai

      Para petani langsung menugal lahan yang baru dipanen padi dengan pendampingan oleh para penyuluh dan pejabat Kepala Seksi Produksi Palawija, Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Irfan Handriyadi,SP. Para penyuluh tersebut adalah Wartini,SP,MP, Jana Sujana,SP dan Rina Suartini,SP yang dipimpin oleh Koordinator Penyuluh Kecamatan Ciranjang Asep Wahidin,SP. Mereka turun ke sawah bersama petani dan membawa benih kedelai.

      Menurut Ketua Gabungan Kelompok Tani Sari Harum Aban Sobandi bahwa tanam perdana kedelai dilakukan selagi tanah belum mengering. Sebab, kalau sudah kering kerontang, benih sulit tumbuh. Pada masa pertumbuhan, benih atau kecambah kedelai sangat membutuhkan air.

     “Di Kecamatan Ciranjang sudah menjadi kebiasaan petani bila menjelang musim kemarau atau MT-3 biasanya dimulai Juni, Juli dan Agustus untuk tanam kedelai. Untuk musim sekarang penanaman kedelai waktunya mundur hingga Agustus akibat dari kemarau yang panjang di bulan lalu,” ungkap Sobandi sembari menambahkan bahwa provitas kedelai Kecamatan Ciranjang 1,3 ton per ha.

     Sobandi menambahkan bahwa kegiatan petani pada lahan luas tambah tanam (LTT) itu memakai varietas Anjasmoro untuk lahan sawah satu hektare. Kegiatan itu dilakukan oleh para  anggota Kelompok Tani  Babakan Sari, Desa Nanggala Mekar, yaitu di lahan milik Ikin Sodikin, Uday Suardi dan Nyonya Aisyah. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang