Petani Bekasi Sangat Tanggap Dalam Tiga Hari Program Ta Be La Terwujud
Saturday, 3rd August, 2019 | 891 Views

DIIRINGI MINAT SANGAT TINGGI untuk menerima pertanian baru, petani Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, dalam tiga hari dapat mewujudkan program Tabur Benih Langsung atau Tabela di persawahan seluas 25 hektare (ha). Bagi para petani Kabupaten Bekasi pola atau cara tabela itu terbilang baru, sebab selama puluhan tahun secara tradisional para betani menyemai benih terlebih dahulu kemudian bercocok tanam. Kami bersyukur ada introduksi pertanian baru ini karena ternyata efisien dan efektif mengurangi waktu, dana maupun tenaga.

           “Petani kami sangat tanggap. Begitu ada informasi ada program tabela dari Pemerintah Pusat yang diusung Kementerian Pertanian, petani langsung tanggap dengan antusiasme yang sangat besar. Petani langsung bersiap menyambut pertanian baru yang menurut pemikiran dan pemahaman petani akan menguntungkan. Tadi petani langsung merasakan keuntungan petanian cara ini,” ungkap Kepala Desa Pasir Tanjung, Mar Mariyah kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di sisi sawah Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kab.Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.

           Ia menegaskan bahwa melalui program dari pemerintah pusat sangat dirasakan para petani secara langsung. Ada sosialisasi kepada petani di Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi dan pada waktu itu juga bisa dimusyawarahkan dengan para anggota kelompok tani untuk meninggalkan cara bertani dengan cocok tanam benih. Untuk itu diharapkan ada bantuan lanjutan yang memadai berupa alat dan mesin pertanian agar cara baru ini bisa berkesinambungan.

               “Ke depannya kami berharap ada bantuan alat dan mesin pertanian karena hal itu sangat dibutuhkan. Sebab, selama ini para petani belum pernah bersentuhan dengan inovasi teknologi pertanian dan bertani moderen. Petani kami masih terus membutuhkan bimbingan agar mulai dari Desa Pasir Tanjung ini bisa menjalar ke desa lain dengan bertani cara begini. Petani kami sangat membutuhkan ilmu untuk mempraktikkan teknologi pertanaman padi sebagaimana dilakukan hari ini,” ungkap Mariyah serius sembari  menatap lahan yang baru ditaburi benih bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian yang dipandu oleh Koordinator Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus PJK) Kementerian Pertanian di Provinsi Jawa Barat Dr Ir Ali Jamil. Turut juga menabur benih Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 12 Serang Baru, Cikarang Pusat Kapt. Laode Mane bersama tim bintara pembina desa atau Babinsa.

          Menurut Mar Mariyah, wilayah pertanian yang mendapatkan program TABELA saat ini baru 25 ha dari keseluruhan lahan pertanian sekitar 320 ha. Untuk menjaga ketahanan pangan ke depan diharapkan seluruh daerah pertanian di Kecamatan Cikarang ini bisa ditanami pada dengan cara tabela tersebut. Dari enam desa di Kecamatan Cikarang Pusat, lima desa sudah masuk kawasan perindustrian. Hanya Desa Pasir Tanjung tersisa yang mempunyai lahan pertanian termasuk yang di Kampung Cilampayan yang menjadi awal program Tabela saat ini. Memang banyak pihak keheranan bahwa di Kecamatan Cikarang ini masih ada lahan sawah yang belum dialih-fungsikan jadi industri.

          Ia menambahkan bahwa melalui penebaran benih itu merupakan peristiwa sangat terasa manfaatnya bagi petani. Sebab, dari segi olah tanahnya saja program ini sangat sederhana karena tidak memakan waktu lama. Dari segi ini saja para petani sudah diuntungkan serta ketergantungan terhadap air yang berlebihan bisa berkurang karena tidak akan menunggu musim hujan lagi. Kendati di wilayah ini ketersediaan air selalu ada sepanjang tahun atau tidak pernah kering, sumber air ada letaknya di bawah persawahan, sehingga harus ditarik dengan pompa. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang