Umur 13 HST Padi Tumbuh Sehat Dengan Pola Tabela, Solusi Pengamanan Produksi Musim Kering
Thursday, 29th August, 2019 | 848 Views

 

AKHIRNYA TERBUKTI SUDAH bahwa hanya sedikit air bisa menumbuhkan benih tanpa semai dengan baik, sehat dan menyegarkan. Selain itu tentu sudah terbukti pula hanya olah tanah sangat sederhana benih bisa tumbuh sebagaimana diinginkan. Nah, diharapkan hasilnya bisa sesuai rencana untuk pengamanan produksi padi di musim kering atau kemarau. Itulah pola tabur benih langsung atau tabela yang dipopulerkan di musim kemarau saat ini.

            Memanglah tanpa banyak kata-kata, melainkan mewujudkan tindakan dan berbuat, boleh dikatakan bahwa pola tanam tabela yang dilaksanakan di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hanya berproses beberapa hari. Ada calon petani calon lokasi (CPCL), ada benih dan ada sedikit air. Jadilah dan terjadilah.

            Betapa tidak? Lahan sawah tadah hujan yang telah mengering saat itu langsung digenangi dengan memompa air dari sungai yang konturnya jauh di bawah persawahan. Kondisinya hanya lembab kemudian diratakan dan diempukkan dengan traktor. Sisa genangan yang hanya sedikit dibiarkan di permukaan tanah yang telah dibuat begitu rupa dengan ukuran lebar dua meter satu dengan lainnya. Atau dibatasi parit.

            “Pokoknya musim kemarau atau musim kering saat ini tidak jadi hambatan untuk tanam padi. Sepanjang tahun para petani bisa tanam padi dengan pola tabela di lahan hanya basah dengan genangan sekadarnya. Atau tidak kali setahun, yaitu padi-padi dan padi. Kita harus ingat bahwa padi bukan tanaman air, sehingga dengan sedikit air sudah cukup. Kering beberapa waktu pun tidak jadi masalah karena dibasahi lagi secukupnya bisa. Padi bisa tetap hidup, asalkan pada waktunya diberi MINUM secukupnya juga, yaitu saat pertumbuhan, saat premordia atau hamil padi susu dan saat pengisian malai atau biji padi. Pola seperti ini harus diteruskan. Kita harus mengamankan produksi padi ke depan,” cerita Ugi Sugiharto, Kepala Bagian Perencanaan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com baru-baru ini seusai melihat pertumbuhan tanaman padi pola tabela di Desa Pasir Tanjung, Cikarang Pusat, Bekasi.

            “Ini buktinya. Benih yang ditabur 13 hari lalu sudah ijo royo-royo. Ini memang masih anak, tetapi tumbuhnya sudah sesuai umurnya. Kita lihat tanahnya retak, tetapi di parit ada sedikit air. Itu tak masalah karena secara terjadual akan dibasahi lagi tanah itu,” kata Ugi dengan wajah ria berseri seraya menambahkan pertanaman padi umur 13 hari setelah tanam (HST) itu dengan pola tabela, olah tanah sederhana dan budidaya hemat air. *sembada/henry/rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang