Koordinator Upsus PJK Prov.Jambi: Kita Bersyukur Karena Jambi Sepakati Target Tanam 25.000 Ha Pada Oktober Ini
Saturday, 19th October, 2019 | 820 Views

“KITA SEMUA BERSYUKUR karena Provinsi Jambi bisa menyepakati target tanam seluas 25.000 hektare (ha) pada Oktober 2019 ini. Begitu juga pada November dan Desember 2029 mendatang ancar-ancar sasaran target tanam untuk mempertahankan produksi gabah atau beras nasional sudah dapat diperhitungkan. Atau paling tidak nantinya pertanaman seluas 95.000 ha hingga Maret 2020 bisa terwujud.”

 

    Itulah ungkapan tulus Koordinator Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus PJK) Kementrian Pertanian Untuk Wilayah Provinsi Jambi Ir Gatut Sumbogodjati,MM pada Rapat Koordinasi Upsus PJK 2019/2020 Provinsi Jambi yang diadakan di Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini. Acara rapat koordinasi itu dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Tanaman Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi Ir Akhmad Maushul bersama pada kepala bidang, kepala Dinas Tanaman Pangan kabupaten bersama para kepala bidang serta kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kota bersama para kepala bidang.

   Menurut Gatut, kesepakatan sasaran luas pertanaman tersebut telah dipilah-bagi hingga kecamatan atau per kecamatan, sehingga tugas ke depan bisa dibagi dan bis dikerjakan bersama antara provinsi, kabupaten dan kecamatan. Pihak Kementerian Pertanian akan merinci pertanaman tersebut sesuai potensi daerah masing-masing.

     “Saya percaya para kolega di kabupaten dan kota tentu lebih mengerti dan paham semua seluk-beluk yang ada di wilayah masing-masing dibandingkan pihak di pusat. Tinggal sekarang kita bertekad bersama-sama mencari pemecahan persoalan dan mengatasi hambatan yang ada untuk mencapai sasaran yang telah disepakati. Tentu kita harus bekerja keras bersama-sama,” Gatut menyebutkan sembai menambahkan perlu semangat kebersamaan untuk mencapai kesepakatan bersama itu.

       Gatut Sumbogodjati menambahkan bahwa pihak Kementerian Pertanian sangat mengharapkan para petugas di kecamatan membantu pihak dinas kabupaten mengawal  dan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Sebagai contoh, atas kerja sama dan kerja keras semua pihak yang berpegangan pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 03/2015 tentang Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai, luas tanam padi Indonesia sejak 2015 hingga 2018 naik menjadi 2,24 juta ha. Dan kanaikan itu sekecil apapun juga merupakan sumbangsih Provinsi Jambi. Seiring peningkatan luas pertanaman, produksi gabah kering giling atau GKG juga meningkat sejak 2014 sampai 2018 sebesar 12,19 juta ton.

Bantuan Alsintan Pascapanen Untuk Tantangan 2019

    Kementerian Pertanian pada waktu yang lalu telah memberikan bantuan alat dan mesin pertanian atau alsintan. Saat ini hingga MT 2019/2020 akan menambah bantuan pascapanen  untuk mendukung luas tanam  yang sekaligus menjadi luas panen  yang kemudian menjadi produksi. Selanjutnya produksi tersebut akan kualitasnya akan diperbaiki, sehingga para petani akan mendapatkan harga yang lebih layak.

       “Para petani pada 2019 mengalami kekeringan dan beberapa langkah antisipasi telah dilakukan termasuk penanggulangannya. Untuk daerah Jambi akan diberikan 25 unit alat dan mesin  pertanian sesuai permintaan. Ke-25 alsintan tersebut  terdiri dari traktor roda empat dan roda dua, mesin penanam padi, mesin pemanen fungsi ganda dan lainnya. Bahkan sebanyak 14 pompa berbagai ukuran juga akan segera dikirimkan ke Jambi untuk mengatasi pertanaman pada MT Okt.2019-Mar.2020,” kata Gatut.

       Dia menambahkan tantangan paling berat pada musim tanam 2019 adalah kekeringan yang melanda beberapa daerah. Kendati demikian, upaya mitigasi telah dilakukan, yaitu menginventarisasi daerah terdampak kekeringan serta daerah yang masih ada sumber airnya untuk dimanfaatkan untuk pertanaman.

    Menurut Gatut, wilayah yang masih ada potensi airnya, maka harus dilakukan gerakan percepatan olah tanah  dan tanam atau GPOT dengan skala minimal 100 ha dengan dukungan bahan bakar minyak untuk traktor dan pompanya termasuk kepada operator gerakannya. Bantuan lain adalah optimalisasi  pompa air serta membangun sumur dangkal guna khususnya pada wilayah yang potensi airnya masih bisa dimanfaatkan.

        Selain itu juga ditekankan agar Pemerintah Provinsi Jambi serta Dinas Kabupaten agar lebih proaktif dan mengambil peran yang lebih dalam menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki, sehingga target LTT padi, jagung serta kedelai dapat tercapai. Pada 2020 kegiatan budidaya kedelai di Provinsi Jambi adalah 6.950 ha, serealia atau padi, jagung dan tumpang sari adalah seluas 11.025 ha serta benih padi dan jagung adalah untuk seluas 35.000 ha. Kemudian bantuan untuk kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan (PPHTP) mencapai 111 unit.

       “Mari kita gemakan ke seluruh negeri bahwa kita mampu, kita siap dan kita sanggup memenuhi kebutuhan komoditas pangan dari lahan kita sendiri. Kita semua memiliki cita-cita yang sama, hasrat yang sama, passion yang sama untuk mencapai target LTT,” demikian permintaan sekaligus harapan Gatut Sumbogodjati seraya menambahkan bahwa alsintan berupa tegakan pengering padi (vertical dryer) sudah diberikan masing-masing satu unit berkapasitas 6 ton untuk Kabupaten Bungo, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dikelola Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu atau SP3T. Lainnya satu unit vertical dryer khusus jagung berkapasitas 6 ton untuk Kabupaten Kerinci  *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang