Kerjasama Akademis: Sekolah Pasca Sarjana UNAS Lawat Tiga Universitas di Ukraina
Saturday, 3rd April, 2021 | 704 Views

PADA MEDIA MARET lalu pihak Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (SPs UNAS) melakukan lawatan akademis di tiga universitas di Ukraina. Lawatan itu untuk merealisasi kerjasama antarperguruan tinggi. Ketiga universitas yang kunjungi adalah Polissya National University (PNU), Kyiv National University of Taras Shevchenko dan Kyiv International University (KIU).

    Lawatan akademis rombongan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini terdiri dari Prof Dr Maswadi Rauf, MA., Dr Firdaus Syam, MA. Dr TB Massa Djafar MSi, Dr Rusman Ghazali, MAP, Dr Alfan Alfian, MSi., Dr Erna Chotim, MSi, Dr Sukardi, MHum. dan Dr Robi Nurhadi, MSi yang menjadi Koordinator Tim Delegasi.

   Pada lawatan akademis pertama pada 15 Maret 2021, Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas mengunjungi Polissya National University di Kota Zhytomir didampingi oleh Dubes RI di Kyiv, Prof Dr Yuddy Chrisnandi. Delegasi Unas diterima dengan hangat oleh Rektor Polissya National University, Prof Dr Oleg Skydan yang didampingi Wakil Rektor Prof Dr Lyudmyla Romanchuk serta Kepala Kerjasama Internasional Mr Pavlo Poplavskiy. Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas tentang realisasi kerja sama antar universitas yang telah ditandatangani bulan Oktober 2020 lalu.

    Hari kedua lawatannya, rombongan delegasi mengunjungi Kyiv National University of Taras Shevchenko yang diterima oleh Kepala Bagian Kerjasama Internasional Mr Andriy Kravchenko. Dalam pertemuan ini delegasi UNAS juga membicarakan rencana realisasi kerjasama akademis dengan universitas ini. Selanjutnya pada 17 Maret 2021 lawatan ketiga dilaksanakan dengan mengunjungi Kyiv International University (KIU).

   Delegasi UNAS disambut oleh Rektor KIU, Prof Dr Khachatur Khachaturyan. Pada kunjungan ke KIU delegasi berdialog dengan para pimpinan universitas. Selain itu delegasi juga berkesempatan menyampaikan paparan ilmiah tentang perkembangan demokrasi di Indonesia dan kaitannya dengan pembangunan di hadapan mahasiswa dan civitas akademika.

   Menurut Maswadi Rauf, pada kunjungan sesi berikutnya dilakukan di dua komunitas Muslim Ukraina,  yaitu Clerical Board of Ukraine’s Muslims’ (DUMU) Ar Rahmah Religious Administration of Muslims of Ukraine UMMA. Delegasi SPs.Unas berdialog mengenai perkembangan Islam di Ukraina dan potensi kerja sama pendidikan yang dapat dijalin dengan Universitas Islam yang akan berdiri di Ukraina. Selanjutnya selama lima hari lawatan Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional di tiga universitas di Ukraina, delegasi juga melakukan kunjungan akademis ke Ankara University di Turki.

    “Kunjungan delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ini selain untuk mempererat kerjasama antarperguruan tinggi Indonesia – Ukraina, juga sebagai bagian dari peningkatan citra positif Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia,” ucap Maswadi.

Seminar Internasional

    Rangkaian lawatan akademis yang dilaksanakan oleh Delegasi Sekolah Pascasarjana Unas ke Ukraina ini, juga diisi dengan kegiatan seminar internasional dengan tema Experience of Democratization in Indonesia. Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama antara Sekolah Pascasarjana Unas dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan universitas mitranya.

   Bertempat di KBRI Kyiv, Seminar ini diselenggarakan pada 19 Maret 2021. Acara dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia Prof Dr Yuddy Chrisnandi dan Direktur Sekolah Pascasarjana UNAS, Prof Dr Maswadi Rauf, MA. Turut hadir sebagai narasumber Dr Alfan Alfian dan Dr TB Massa Djafar dari Sekolah Pascasarjana UNAS. Selain itu hadir pula Direktur Pusat Bahasa dan Sastra Indonesia Kyiv National University of Taras Shevchenko, Dr Prabowo Himawan dan Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia Mr Vasyl Hamyanin

  Dalam pemaparannya Calon Dubes Ukraina untuk Indonesia, Mr Vasyl Hamyanin menyampaikan bahwa pertukaran pengalaman dan best practices antara Indonesia dan Ukraina sangat penting dalam praktek berdemokrasi. Sementara itu Dr Alfan Alfian turut menyampaikan proses demokratisasi Indonesia dari masa kemerdekaan sampai dengan masa reformasi 1998 dan situasi Indonesia demokrasi di Indonesia kini dan prospek di masa depan.

  Pembicara lain Dr TB Massa Djafar menyampaikan mengenai proses demokrasi di Indonesia yang dikaitkan dengan kearifan lokal terutama konsep musyawarah yang menekankan pada asas manfaat bagi kepentingan bersama. Selanjutnya Dr Prabowo Himawan dalam paparannya menyampaikan proses perjalanan demokrasi Ukraina mulai dari adanya tradisi demokrasi yang dinamakan veche di zaman Kiev Rus hingga pasca Revolusi Kelayakan (Revolusi Maydan) dan membandingkannya dengan proses demokratisasi di Indonesia menurut standar penilaian Freedom House dan The Economist Intelligence Unit. *sembada/henry/aprina-unas

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang