Kementerian Pertanian Fasilitasi Kerjasama Petani Jagung dan Peternak Ayam Kendal
Monday, 18th October, 2021 | 558 Views

PIHAK DINAS PERTANIAN Kabupaten Kendal dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah bersama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian memfasilitasi kerjasama petani jagung dan ayam peternak Kabupaten Kendal. Para petani penerima bantuan benih jagung bekerjasama dengan Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kendal.  Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Kecamatan Patehan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal Tjipto Wahjono mengatakan bahwa Kabupaten Kendal merupakan satu di antara kabupaten dengan populasi unggas tertinggi kedua setelah Blitar, sehingga produksi jagung sebagian diserap untuk pakan ternak. Pada 2020 produksi jagung Kab. Kendal sebesar 222.922 ton pipilan kering.

   “Sebenarnya dapat mencukupi kebutuhan pakan ternak wilayah Kendal sejumlah 201.274 ton. Karena tidak adanya manajemen jalur distribusi pakan ternak, banyak hasil produksi jagung yang ke luar Kab. Kendal, sehingga mengakibatkan kekurangan pakan ternak,” ungkap Tjipto.

   Pada saat bersamaan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dr Ir Takdir Mulyadi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian terus berupaya memfasilitasi dalam negosiasi antara petani jagung dan peternak ayam petelur, sehingga mendapatkan harga yang saling menguntungkan semua pihak. Bila terjadi situasi yang tidak stabil, kita sama-sama pecahkan untuk mencari solusi yang terbaik.

   Secara terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Dr Ir Suwandi menyebutkan bahwa  pihak Kementan berkomitmen meningkatkan produksi jagung untuk Kabupaten Kendal melalui anggaran Direktorat Jenderal tanaman Pangan berupa bantuan benih jagung hibrida total seluas 3.452 hektare (ha) dengan jumlah benih sebanyak 51.780 kilogram (kg) yang terdiri dari benih jagung hibrida.

   “Rata-rata produktivitas jagung lokal saat ini sekitar 6,4 ton per ha. Kementan menargetkan produktivitas naik dengan bantuan benih jagung hibrida menjadi 8-9 ton/ha. Saat ini, beberapa sentra sudah bisa mencapai target produktivitas tersebut. Tercukupinya kebutuhan jagung di Indonesia akan semakin mengurangi impor jagung, dan menekan devisa Negara,” ungkap Suwandi.

  Selanjutnya Takdir menegaskan bahwa percepatan tanam bantuan benih jagung harus segera dilaksanakan dan melalui kerjasama tersebut diharapkan saat panen raya nanti produksi jagung dari Kendal tidak dijual keluar. Artinya, hasil panen ini kian menambah motivasi para petani untuk lebih meningkatkan luas tanam maupun produktivitas.

   Dia menambahkan bahwa partisipasi aktif dari peternak dan industri pakan dalam menjaga stabilitas harga jagung sangat diperlukan melalui optimalisasi penyerapan jagung oleh para peternak mandiri dan pabrik pakan. *sembada-Kontributor  Suharyanto dan Retno Setianingsih

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang