Kementan Introduksi Budidaya Padi Three In One SaHaJa: Produktivitas dan Profitas Tinggi, Hemat Biaya Juga Waktu
Wednesday, 8th December, 2021 | 1678 Views

PADA TAHUN DEPAN atau 2022 Kementerian Pertanian (Kementan) membangun demonstration plot (demplot) untuk pertanaman padi SAHAJA atau Sa-Ha-Ja. Tanaman itu adalah pengembangan paduan antara SAlibu, HAzton dan JArwo. Diharapkan kombinasi ketiga teknologi budidaya dalam satu model usaha tani padi itu mampu meningkatkan produktivitas, produksi, mengefisienkan biaya usaha tani, waktu dan meningkatkan indeks pertanaman (IP).

   Menurut Koordinator Perencanaan, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan Indra Rochmadi,SP,MSi menyebutkan bahwa penanaman padi dilakukan menerapkan kombinasi teknologi model budidaya padi Hazton dengan sistem Jarwo atau jajar legowo. Namun, hal itu dilakukan pemaprasan tunggul setelah mendekati masa panen, yaitu seperti model budidaya Salibu. Adapun jenis padi yang digunakan adalah varietas unggul baru Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari)-19,23,24,25 dan Inpari-32.

   Dalam budidaya Salibu lahannya dibiarkan tetap lembab selama minggu sebelum panen, kemudian pada saat panen alat yang dipakai adalah sabit sebagaimana pemanenan tradisionil. Selanjutnya  batang padi disisakan setinggi 25 centimeter (cm) maksimal dan harus dialiri air dengan genangan tidak lebih 5 cm saja atau digenangi sedalam (setinggi) 2-5 cm setelah muncul tunas.

    “Genangan itu dibiarkan saja selama 10 hari dengan pengamatan pada pertumbuhan tunas padi, dimana apabila pertumbuhannya kurang dari 70 persennya, maka pertanaman itu dinyatakan gagal, tetapi bisa disulam dengan tanaman yang ada. Dan apabila pertumbuhannya mencapai lebih 70 persennya, maka pertanaman harus dilanjutkan hingga waktunya panen,” demikian Indra Rochmadi menyebutkan kepada Media Pertanian online www.sembadapangan.com di sela Forum Group Discussion (FGD) Serealia di Bogor, belum lama berselang.

    Mengenai budidaya padi Hazton, Indra menuturkan, padinya dengan varietas unggul Inpari 6 atau Inpari 23 yang dibenihkan berkelompok hingga umur 30 hari. Varietas Inpari 6 maupun Inpari 23 tersebut memiliki anakan sedikit dan memiliki malai yang panjang. Pada budidaya Hazton itu dibenihkan antara 25 hingga 30 butir biji padi pada satu lubang. Sementara pada padi Jajar Legowo Super tetap menggunakan sistem tanam 2:1 dengan jarak tanam 25 cm-12,3 cm-50 cm dan lokasinya spesifik.

Pertanaman 2022 Target 1.000 Ha

   Indra yang juga Koordinator Serealia dan Serealia Lain di Direktorat Serealia itu menambahkan bahwa keuntungan atau benefit yang bisa diraih petani dengan pola tanam SaHaJa itu adalah peningkatan produktivitas dan produksi. Manfaat lainnya adalah peningkatan indeks pertanaman dan indeks pangan.

    Disebutkan pula bahwa populasi tanaman/anakan SaHaJa diketahui sangat tinggi karena bisa bertambah hingga mencapai 33,3 persen. Selain itu pemeliharaan tanaman SaHaJa jauh lebih mudah dari pertanaman lainnya. Bahkan sangat hemat waktu dan biaya produksinya. Untuk target pertanaman demplot lahan pada 2022 itu adalah seluas 1.000 hektare (ha) dengan bantuan Kementan kepada petani berupa benih sebanyak 80 kilogram (kg) per ha, pupuk NPK non subsidi 100 kg per ha, pupuk hayati (organik) 1 paket per ha dan racun pestisida sebanyak 1 paket per ha. *sembada/rori/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang