Kab.Cilacap: Antisipasi Kemarau Dengan Pompa Sudah Sejak Mei dan Kekeringan Pertanaman Teratasi
Saturday, 27th July, 2019 | 699 Views

“SEJAK AWAL MUSIM kemarau kami telah mengantisipasinya secara terencana dengan pompa. Pemompaan itu kami lakukan berlandaskan pengalaman dari tahun ke tahun sepanjang tahun. Kendati demikian, sekarang ada persawahan tidak tertolong karena kondisi tadah hujan, tetapi ada juga lahan yang kekeringan kendati bersebelahan dengan irigasi primer Daerah Irigasi Serayu atau DI Serayu. Namun, kini ada rehebilitasi irigasi di Saluran Primer Cihaur, sehingga dilakukan penggiliran pemakaian air. Kekeringan pertanaman sudah teratasi dan akhir Juli ini akan banyak yang panen.”

Fakta di atas disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Ermawati,SP kepada Wartawan Media Pertanian online www.sembadapangan.com di kantornya di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, belum lama berselang. Ia didampingi oleh Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi Arif Fathoi,SP, Kepala Prasarana dan Sarana Pertanian Selamat Nova,SP dan Kepala Seksi Pasca Panen Agung Widyatmoko,SP.

 

Ermawati menegaskan bahwa dari pihak Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap sudah ada langkah awal menghadapi kemarau atau kekeringan dengan berbagai pompa, sehingga pada akhir Juli ini ada panen dari berbagai kecamatan. Artinya, kendati ada kekeringan yang melanda di beberapa wilayah, pertanaman padi pada awal musim masih bisa recovering atau diselamatkan hingga bisa panen. Varietas padi yang ditanam adalah Situbagendit, Impari 32 dan Impari 33 yang tahan hama.

Ia melanjutkan untuk rehabilitasi Saluran Primer Cihaur yang dijadualkan pada 1 Juli hingga 15 September itu akan mempengaruhi seluas 16.000 hektare (ha) lahan pertanian di wilayah timur Cilacap. Untuk wilayah barat luas pertanian yang terpengaruh rehabilitasi saluran irigasi tersebut sedang dihitung karena penjadualan penggiliran air baru dilakukan pada 1 Agustus.

“Dari luasan 10.252 ha lahan yang mengalami kekeringan, padi yang tercatat puso atau hilang panen hanya seluas 95 ha,” katanya seraya menambahkan bahwa di Kecamatan Adipala dengan pertanaman seluas 706 ha belum ada puso dan Kecamatan Gandrung Mangu pertanaman seluas 1.085 ha belum ada puso. Begitu juga di Kecamatan Kawunganten belum ada yang puso, bahkan sudah selesai panen.

Menurut Ermawati, lahan pertanaman yang telah puso saat ini adalah di Kecamatan Jeruk Legi seluas 84 ha. Hal itu terjadi memang karena lahannya adalah tadah hujan. Di kecamatan itu tidak bisa ditolong dengan mengalirkan air melalui pompa. Selain sulit sumber air, kontur wilayahnya sulit terjangkau. Selanjutnya lahan yang puso ada di Kecamatan Kampung Laut seluas 11 ha.

Kepala Seksi Perbenihan Arif Fathoni menambahkan bahwa musim kemarau atau kekeringan di Kabupaten Cilacap belum merugikan para petani secara signifikan. Sebab, berbagai antisipasi telah dilakukan melalu bekerjasama erat dengan para pengurus kelompok tani (koptan dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Hampir seluruh pertanaman atau standing plant yang ada maupun yang berumur pengisian atau primordia (bunting malai) di Kabupaten Cilacap saat ini bisa diselamatkan secara signifikan. Lahan pertanaman yang puso tidak terlalu mempengaruhi kondisi panenan kelak.

“Kami kerja keras pada siang dan malam bersama para petani. Apa yang digariskan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian untuk menyelamatkan standing crop pada Rapat Koordinasi Mitigasi Kekeringan jauh sebelum itu sudah kami hadapi. Dan kami semakin gencar menyelamatkan pertanaman itu setelah ada perbantuan pompa. Kami berharap panen tetap menggembiarkan,” demikian Arif.

Dan selanjutnya Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Selamet Nova mengatakan bahwa saat ini ada delapan unit pompa berkapasitas besar yang telah ditempatkan di berbagai titik di Cilacap. Kedelapan pompa tersebut akan dipindah untuk penggiliran. Selain itu ada juga 11 unit pompa kecil yang baru masuk ke Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap yang akan digerakkan ke lapangan. *sembada/henry

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang