Indonesia Ekspor Jagung Dari NTB
Wednesday, 9th September, 2015 | 827 Views
Andi Amran saksikan ekspor jagung dari NTB

Andi Amran saksikan ekspor jagung dari NTB

SEBANYAK 12.000 ton jagung dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diekspor ke Filipina. Jagung Indonesia itu dikirim melalui dua kapal laut masing-masing berkapasitas enam ribu ton. Kedua kapal tersebut dilepas ke laut dalam dari Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Sumbawa Jamaluddin Malik.

Secara nasional ekspor jagung Indonesia telah mencapai 400.000 ton yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Dompu, Bima serta Sumbawa di NTB serta daerah lainnya. Volume ekspor jagung dari Kabupaten Sumbawa hingga Juli 2015 ini telah mencapai 134.000 ton dan diharapkan seusai panen mendatang jumlah tersebut bisa ditingkatkan hingga mencapai 700.000 ton.

.Menurut Menteri Pertanian Andi Amran, melalui capain angka produksi sedemikian rupa, dipastikan stok jagung nasional dan tidak perlu lagi ada impor. Artinya, selama petani masih mampu memproduksi jagung, maka jagung dari mancanegara tidak perlu masuk lagi.

Tingkatkan Luas Lahan

Kini luas lahan jagung di Kabupaten Sumbawa sudah mencapai 50.000 hektare (ha) dengan produktivitas sebesar 7,5 ton per ha. Dengan prospek demikian, pemerintah mengharapkan agar pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa bisa meningkatkan luasan lahan jagung tersebut hingga mencapai 100.000 ha pada musim tanam mendatang.

Menteri Andi Aman menambahkan bahwa luasan itu harus ditingkatkan  dalam waktu dekat ini. Dengan demikian, upaya pemerintah bersama para petani dapat mempercepat pencapaian target swasembada jagung dalam tiga tahun ke depan dan mengangkat perekonomian masyarakat petani. Untuk itu Kementerian Petanian akan meniingkatkan anggaran untuk Kabupaten Sumbawa dari 50 miliar rupiah menjadi 130 miliar rupiah. *rori

komentar

You must be logged in to post a comment.

plaza kemitraan

  JUDUL TERSEBUT DI atas sangat menarik disimak. Bahwa para petani punya utang atau hutang sudah jamak diketahui. Tetapi, misalnya mengapa Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Pengantar Redaksi: KONON SAAT INI di Indonesia tidak ada daerah atau desa yang menerapkan pertanian hamparan luas dengan pola pengolahan tanah hingga pemasaran. Satu-satunya yang